Suara.com - Dua warga Indonesia ditemukan tewas di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina bagian selatan. Kedua WNI yang bergabung dengan gerombolan teroris Maute tersebut tewas tertembak militer.
Kematian kedua WNI itu, seperti dilansir Strait Times, Selasa (4/7/2017), sudah dipastikan oleh militer Filipina. Keduanya ditemukan tewas bersama sejumlah anggota Maute yang berasal dari beragam negara.
“Kami sudah mengevakuasi 57 mayat dan di antaranya adalah gerombolan Maute dari beragam negara, yang mau mendirikan khilafah ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Marawi,” terang sumber militer Filipina kepada Strait Times.
Sumber itu menyebutkan, mayat gerombolan Maute yang sudah dievakuasi berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Yaman, Chechnya, India, dan Arab Saudi.
Baca Juga: Kapolri Duga Teror Bendera ISIS Hanya Iseng
Rinciannya, mayat anggota Maute asal Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, masing-masing dua jenazah. Sementara mayat anggota Maute asal Singapura, Yaman, Chechnya, India, masing-masing satu jenazah.
Peperangan antara militer Filipina dengan gerombolan teroris Maute di Marawi sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu. Sejak saat itu, 400 orang dinyatakan tewas dalam peperangan. Dari total terebut, 337 teroris Maute tewas.
Sementara otoritas Indonesia melansir, lebih dari 40 orang WNI pergi ke Marawi untuk bergabung dengan teroris Maute.