Suara.com - Iran menggelar perlombaan kartun tingkat internasional. Tapi, yang menghebohkan adalah, perlombaan ini dikhususkan untuk gambar kartun yang mencibir Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Tidak main-main, seperti dilansir Telegraph, Selasa (4/7/2017), 1.114 kartunis berbagai negara termasuk Inggris dan AS mengikuti kompetisi tersebut.
Hasil lukisan mereka dipamerkan di sebuah galeri lukisan negeri para Mullah tersebut sejak Senin (3/7) hingga Minggu (9/7) akhir pekan ini.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Kaesang Dipolisikan, Warganet Hati-hatilah
Adalah Hadi Asadi, pelukis asal Iran yang dinyatakan sebagai pemenang perlombaan tersebut. Ia menggambar Trump berambut api, memakai mantel berbahan uang dolar yang berdiri eengan latar tumpukan buku. Berkat kemenangannya itu, Asadi mendapat hadiah USD 1.500 atau setara Rp20 juta.
"Lukisanku ini dibuat menggunakan cetak digital. Pesan lukisannya sendiri adalah mengiaskan Trump yang menghina simbolisasi kebudayaan dunia. Ia hanya memikirkan keuntungan uang melalui perang, tak peduli dia menghancurkan seluruh kebudayaan peradaban manusia,” jelasnya.
Masoud Shojai Tabatabaei, ketua panitia perlombaan tersebut menuturkan, acara tersebut dibikin untuk mewakili persepsi seluruh warga dunia secara satire terhadap Trump.
“Ada banyak persepsi warga dunia yang tertuang dalam lukisan ini. Ada yang menggambarkan Trump yang ingin membuat tembok pembatas untuk mengurung Meksiko, Trump sebagai Adolf Hitler abad 21, dan banyak lagi,” terangnya.
Baca Juga: Kaesang Dilaporkan Kasus Penodaan Agama, Ini Kata Kapolda
Untuk diketahui, penyelenggara perlombaan itu sebelumnya juga mengadakan kompetisi lukisan satire untuk melawan gerombolan teroris ISIS.
Selain itu, mereka juga pernah membuat kompetisi seni lukis untuk mengkritik Israel yang kerap berlindung di balik sejarah pemusnahan massal Yahudi (holocoust) untuk menjustifikasi politik apartheidnya terhadap Palestina.