Polisi akan Cari Tahu Siapa Pemuda Ganteng Tenteng Senjata Serbu

Selasa, 04 Juli 2017 | 21:10 WIB
Polisi akan Cari Tahu Siapa Pemuda Ganteng Tenteng Senjata Serbu
Ilustrasi Bareskrim Polri [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Penyidik Markas Besar Polri akan memeriksa foto-foto pemuda yang tengah menenteng senjata serbu yang saat ini viral di media sosial.

"Ya itu kan muncul di medsos, tapi kami belum dalami sampai sejauhmana. Nanti kami cek lagi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Selasa (4/7/2017).

Informasi yang viral di media sosial menyebutkan nama lengkap pemuda tersebut. Pemuda berinisial M berusia 30 tahun dengan alamat Tanjung Raya, Pontianak, Kalimantan Barat. Lengkap pula disebutkan pekerjaannya yaitu fotografer, alumni sebuah universitas swasta.

Menurut pesan yang viral, pemuda tersebut cerdas, terlatih, militan, nekat, ahli strategi, bisa membaca situasi, dan mahir menggunakan segala jenis senjata api. Disebutkan pula agar polisi waspada terhadap mobil yang berada di dekat Mabes Polri atau pos polisi karena kelompok nekat yang berjumlah 15 orang menyasar anggota polisi. Pemuda ganteng itu, menurut informasi yang viral, bergabung dengan ISIS medio 2013.

Setyo mengatakan informasi tersebut akan diteliti penyidik. Saat ini, Setyo belum bisa bicara terlalu jauh.

"Nanti kami cek di Polda setempat. Perlu diklarifikasi, tabayun," kata Setyo.

Teroris lone wolf

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memaparkan ciri-ciri teroris yang beraksi seorang diri atau lone wolf, agar masyarakat dapat menjadi lebih waspada terhadap gerak-gerik mereka.

"Perilaku para teroris ini khusus, tidak seperti rakyat biasa," ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam.

Mantan Panglima TNI menerangkan para lone wolf biasanya lebih sering melakukan kegiatan mereka pada malam hari.

"Gerakannya juga diam-diam, dilakukan secara tersembunyi dan mereka tidak suka terekspos," tambah dia.

Menurut Menko Polhukam, teroris yang dikenal suka beraksi sendiri ini juga gemar merakit bom dan kerap melakukan pertemuan-pertemuan yang mencurigakan.

"Mereka itu berada di lingkungan masyarakat. Tentunya masyarakat itu sendiri yang paling duluan tahu kalau ada perilaku orang-orang yang diduga teroris," kata dia.

Kemunculan lone wolf yang semakin marak, menurut Wiranto, perlu ditanggulangi dengan menggalakkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan di daerah tempat tinggal masing-masing.

"Siskamling yang diorganisir masyarakat nanti punya link dengan aparat keamanan apakah kepolisian atau TNI, untuk kemudian bersama mengawasi lingkungannya dari perilaku-perilaku masyarakat yang tidak wajar, yang boleh jadi merupakan orang-orang yang bergerak dalam rangka melaksanakan aksi teror," tuturnya.

"Itu penting sekali karena wilayah kita sangat luas," ujar Wiranto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI