'Teror' Balon Udara, 5 Hektare Hutan Trenggalek Terbakar

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 04 Juli 2017 | 18:28 WIB
'Teror' Balon Udara, 5 Hektare Hutan Trenggalek Terbakar
ILUSTRASI - Balon udara yang terbakar di Virginia. Semua penumpang dan pilot tewas. (Reuters/Lynn Shultz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena “teror” balon udara yang dilepas warga ternyata terus membawa kerugian bagi khalayak. Termutakhir, satu balon udara buatan warga dilaporkan jatuh di sebuah kawasan hutan di Gunung Kebo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Alhasil, balon udara yang diterbangkan untuk merayakan Lebaran Ketupat itu memicu kebakaran rumput ilalang serta tanaman kayu hingga radius lima hektare.

Wakil Administratur Perhutani BKPH Kediri Selatan Andi Iswindarto, Selasa (4/7/2017), mengatakan identifikasi penyebab kebakaran segera diketahui berdasar kesaksian warga, mandor serta temuan bekas balon udara tenaga asap di tengah areal hutan yang terbakar.

"Kami sudah kerahkan 10 personel Perhutani untuk melakukan upaya pemadaman," kata Andi.

Baca Juga: Orang yang Pasang Bendera ISIS di Kantor Polsek Terekam CCTV

Ia menjelaskan, kebakaran terjadi di petak 78 RPH Trenggalek. Kobaran api pertama diketahui sekitar pukul 14.00 WIB setelah sebuah balon udara ukuran besar yang bergerak melayang dengan tenaga asap terlihat oleng dan jatuh di tengah kawasan hutan lereng Gunung Kebo.

Menurutnya, pemadaman api tidak bisa dilakukan dengan cepat karena lokasi yang terbakar cukup sulit dan terjal.

Selain itu kondisi hembusan angin di atas gunung cukup kencang sehingga menyulitkan petugas.

"Pemadaman kami lakukan dengan manual dengan ranting dan dedaunan, karena lokasi tidak mungkin dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran," ujarnya.

Andi memastikan, kebakaran hutan di lereng Gunung Kebo akibat tersulut balon udara yang jatuh di kawasan hutan.

Baca Juga: Cerita Ganjar Pranowo Usai Diperiksa Soal E-KTP di KPK

"Kondisi hutan kekinian banyak yang kering sehingga mudah terbakar. Kerugian Perhutani ada tanaman-tanaman yang masih kecil terbakar," imbuhnya.

Meskipun perayaan Lebaran ketupat telah usai, Selasa pagi, sejumlah warga masih menaikkan balon udara.

"Kami mengimbau warga tidak lagi menaikkan balon udara, karena sangat berbahaya dan bisa memicu kebakaran hutan yang lebih besar," jelas Andi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI