Anggota kepolisian terus menerus diincar kelompok teroris. Setelah bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang menewaskan tiga anggota Polri, kemudian terjadi penikaman terhadap dua anggota Brimob Polri di dalam Masjid Falatehan, dekat Mabes Polri, pada akhir pekan lalu.
Pagi tadi, muncul teror lagi terhadap polisi. Seseorang memasang bendera ISIS dan surat kaleng berisi ancaman teror di depan Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
"Sebenarnya kami sudah lakukan perketatan pengamanan di polsek, juga pengamanan tugas-tugas polisi di lapangan, kami sudah siapkan pengamanan lebih ketat. Sama dengan kejadian di Polsek Kebayoran Lama ini melihat ada orang yang naik motor dan langsung pergi," kata Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan.
Sampai siang ini, polisi belum mengetahui siapa orang yang berani memasang bendera ISIS di lingkungan kantor polisi.
Polisi telah menemukan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, di antaranya bendera ISIS dan surat kaleng.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan, tim sudah dibuat dari polda, polres, polsek dan juga dari Mabes Polri. Kami akan melakukan penyelidikan terkait pemasangan bendera yang identik dengan bendera ISIS itu," katanya.
Teror lewat surat kaleng yang dikirim ke Polsek Kebayoran Lama tak hanya ditujukan kepada Polri dan TNI, melainkan juga Ansor dan Banser Nahdlatul Ulama. Kasus ini ditanggapi secara serius oleh Ansor.
Humas Pimpinan Anak Cabang Ansor Jakarta Timur Joemenar ketika dihubungi Suara.com sedang menghimpun informasi seputar kasus tersebut. Joemenar mengatakan akan segera berembug untuk menyikapinya.
Dengan adanya teror tersebut, kata Joemenar, tentu saja akan ditanggapi dengan peningkatan kesiapsiagaan seluruh anggota.
"Tindakan awal semua anggota seluruh Indonesia disiagakan dulu," kata dia.a
Joemenar juga meminta aparat kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan, terutama di obyek-obyek vital.
Pagi tadi, muncul teror lagi terhadap polisi. Seseorang memasang bendera ISIS dan surat kaleng berisi ancaman teror di depan Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
"Sebenarnya kami sudah lakukan perketatan pengamanan di polsek, juga pengamanan tugas-tugas polisi di lapangan, kami sudah siapkan pengamanan lebih ketat. Sama dengan kejadian di Polsek Kebayoran Lama ini melihat ada orang yang naik motor dan langsung pergi," kata Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan.
Sampai siang ini, polisi belum mengetahui siapa orang yang berani memasang bendera ISIS di lingkungan kantor polisi.
Polisi telah menemukan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, di antaranya bendera ISIS dan surat kaleng.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan, tim sudah dibuat dari polda, polres, polsek dan juga dari Mabes Polri. Kami akan melakukan penyelidikan terkait pemasangan bendera yang identik dengan bendera ISIS itu," katanya.
Teror lewat surat kaleng yang dikirim ke Polsek Kebayoran Lama tak hanya ditujukan kepada Polri dan TNI, melainkan juga Ansor dan Banser Nahdlatul Ulama. Kasus ini ditanggapi secara serius oleh Ansor.
Humas Pimpinan Anak Cabang Ansor Jakarta Timur Joemenar ketika dihubungi Suara.com sedang menghimpun informasi seputar kasus tersebut. Joemenar mengatakan akan segera berembug untuk menyikapinya.
Dengan adanya teror tersebut, kata Joemenar, tentu saja akan ditanggapi dengan peningkatan kesiapsiagaan seluruh anggota.
"Tindakan awal semua anggota seluruh Indonesia disiagakan dulu," kata dia.a
Joemenar juga meminta aparat kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan, terutama di obyek-obyek vital.