Suara.com - Pengadilan Tinggi Filipina mendukung pemberlakuan darurat militer Presiden Rodrigo Duterte di Marawi. Marawi ada di sebelah selatan negara tersebut.
Marawi sempat dikuasai kelompok teroris Filipina yang berafiliasi dengan ISIS. Baku tembak sempat terjadi di sana. Sampai saat ini tentara bersiaga di sana.
Bahkan Duterte sempat meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk ikut menjaga Marawi. Namun Presiden Joko Widodo belum menyetujuinya.
Dalam Pengadilan Tinggi Filipina itu, mayoritas hakim menolak gugatan dalam petisi yang dibuat kelompok oposisi pemerintahan Filipina.
Baca Juga: Polisi Lacak Pemasang Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama
Isi petisi itu meminta agar pemerintahan militer Duterte mencabut status darurat militer di wilayah selatan Mindanao itu. (AFP)