Sementara beberapa petugas yang lain sibuk menulis jadwal penundaan beberapa pesawat di papan pengumuman.
Meskipun diberikan kompensasi dua kali makan selama menunggu keberangkatan, sejumlah penumpang masih saja berteriak-teriak mengungkapkan kekecewaannya.
Bahkan seorang penumpang yang hendak bepergian ke Guangzhou bersama tiga anggota keluarganya sampai menggebrak meja.
Seorang penumpang asal Indonesia juga tidak bisa menutupi kekecewaannya, namun tetap pasrah.
Baca Juga: Mantan Dirut Pertamina Trans Kontinental Ditahan Kejagung
"Kalau alasannya faktor cuaca, mau bagaimana lagi," gerutu Akpao, pengusaha asal Indonesia yang terpaksa gagal bertemu koleganya di Guangzhou karena penundaan tersebut.
Penundaan tidak terjadi pada Senin saja. Beberapa pesawat juga mengalami hal yang sama pada Minggu (2/7/2017).
"Saya kemarin seharusnya pukul 13.00 dari Beijing, tapi baru berangkat pukul 19.00," kata Huang Xiao Fang, saat ditemui di Bandara Baiyun, Guangzhou, Senin malam.
Saat dia dan beberapa temannya tiba di kota terbesar ketiga di China itu disambut hujan.
Hujan masih mengguyur Kota Guangzhou sejak Senin pagi hingga pesawat CZ-3112 mendarat pada pukul 22.15. gakibatkan banjir dan tanah longsor di wilayah China selatan.
Baca Juga: Everton Lampaui Catatan Belanja Klub-klub Besar Eropa
Bahkan di Ningxiang, Provinsi Hunan, tanah longsor mengakibatkan tiga orang tewas dan belasan orang mengalami luka-luka, Sabtu (30/6/2017).