Kisah Mahasiswi Unpar Mendaki Puncak Tertinggi Amerika Utara

Senin, 03 Juli 2017 | 20:22 WIB
Kisah Mahasiswi Unpar Mendaki Puncak Tertinggi Amerika Utara
Gunung Denali (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung menaklukkan Gunung Denali (6.190 mdpl) yang memiliki puncak tertinggi di Amerika Utara. Dia mendaki bersama Tim The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU).

Salah satu dari dua pendaki Tim WISSEMU Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) mengatakan keberhasilan mencapai puncak tertinggi di Amerika Utara bersama rekannya Mathilda Dwi Lestari (23) sebagai bagian dari perjalanan bertajuk BRI Wissemu Reaching Denali Summit tersebut dipersembahkan untuk persatuan Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika".

Tim Wissemu memulai perjalanan dari 19 Juni 2017 dan berhasil mengibarkan bendera Merah Putih serta membunyikan angklung di Puncak Denali pada Sabtu (1/7/2017),pukul 19.40 waktu setempat atau Minggu (2/7/2017) pukul 22.40 WIB.

Memulai upaya menuju puncak (summit attempt) dari High Camp (5.242 mdpl) pada 1 Juli 2017, pukul 10.00 waktu setempat, tim menghabiskan waktu 7 jam 40 menit perjalanan untuk berjalan sejauh 4,01 kilometer (km) dengan kenaikan elevasi yang mencapai 901 meter. Perjalanan menuju puncak dari titik terakhir ini pun ditemani cuaca cerah namun angin yang kencang dan suhu udara di Denali yang mencapai -30 derajat Celcius.

Untuk mencapai puncak Gunung Denali, Tim WISSEMU telah melalui perjalanan panjang kurang lebih 13 hari terhitung sejak 19 Juni 2017. Memulai perjalanan dari Denali Basecamp (2.194 mdpl) pada 20 Juni 2017, Tim melanjutkan perjalanan ke Camp 1 (2.377 mdpl) keesokan harinya.

Sebelum akhirnya mencapai High Camp (5.242 mdpl), tim sempat menghabiskan 8 hari di Camp 2 (3.413 mdpl) dan Camp 3 (4.328 mdpl).

Menurut Deedee, di setiap camp tersebut tim melakukan load-carry, hal ini dilakukan untuk meringankan beban dan mempercepat pergarakan tim, sekaligus proses aklimatisasi untuk beradaptasi dengan lapisan udara yang semakin tipis di setiap camp.

Musim pendakian Denali kali ini merupakan musim yang cukup sulit bagi para pendaki karena kondisi cuaca dari awal musim yang terus dihantam oleh hujan salju dan juga badai. Dalam pendakian, Tim sempat beberapa kali terkena whiteout, yakni kondisi cuaca dimana hujan salju menyebabkan jarak pandang menjadi kabur sehingga mengaburkan horizon.

Keberhasilan mencapai Puncak Gunung Denali di Amerika Utara ini juga menandakan keberhasilan Tim WISSEMU dalam mencapai puncak ke-enam dari tujuh gunung dalam track Seven Summits, ujar dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI