Suara.com - Pelaku teror penikaman terhadap dua anggota Brimob yang tengah salat Isya di Masjid Falatehan, sebelah Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017) malam, diduga merupakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, tim Datasemen Khusus 88 Antiteror tengah mendalami kasus tersebut yang diduga direncanakan oleh sel ISIS Indonesia.
"Hampir ada (keterkaitan dengan jaringan ISIS). Tapi nanti, masih dikembangkan Densus," kata Syafruddin di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2017).
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menilai aksi penikaman terhadap dua anggota Brimob itu sudah terencana.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jabar Capai 1,2 Juta
Menurutnya, pola penyerangan dua anggota Brimob ini mirip dengan penyerangan terduga teroris di Markas Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6).
"Ini hampir sama kayak (penyerangan Markas Polda) di Medan, mereka menyerang anggota (Polisi)," kata Setyo kepada wartawan di lokasi kejadian.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah pelaku yang menyerang dua anggota Brimob itu satu jaringan dengan terduga teroris penyerang Mapolda Sumut.
"Belum tahu ya, nanti lihat perkembangan. Sekarang masih dalam pendalaman, masih olah TKP," imbuhnya.
Sementara itu, saat ini Polisi telah menemukan tanda pengenal dari lelaki yang menikam dua anggota Brimob tersebut.
Baca Juga: Kesaksian Marbot Masjid saat Teroris Tikam 2 Brimob
Dalam kartu tanda pengenal tertulis nama warga dengan inisial Md dengan tanggal lahir 24 April 1989. Alamat yang tercantum dalam tanda pengenal tersebut yaitu Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Statusnya pelajar atau mahasiswa.