Banjir Rendam Puluhan Rumah di Muara Teweh

Chaerunnisa Suara.Com
Sabtu, 01 Juli 2017 | 08:08 WIB
Banjir Rendam Puluhan Rumah di Muara Teweh
Sejumlah warga keluar dari kampung mereka yang mulai terendam banjir kiriman di Desa Tanjong Mesjid, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Aceh, Selasa (28/3/2017). [ANTARA FOTO/Rahmad/foc/17]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan rumah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat hujan lebat dan luapan Sungai Bengaris.

"Banjir merendam rumah warga sejak sekitar pukul 04.00 WIB, dan diperkirakan siang nanti surut," kata seorang warga Jalan Ronggolawe, Muara Teweh, Itus, Sabtu pagi.

Hujan lebat yang melanda wilayah kabupaten pedalaman Sungai Barito itu terjadi Jumat (30/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga Sabtu (1/7) 02.30 WIB dinihari. Bahkan, hingga pagi hari masih turun hujan, meski tidak selebat tengah malam.

Akibatnya, Sungai Bengaris yang merupakan anak Sungai Barito meluap, dan melanda sejumlah pemukiman penduduk di dataran rendah.

Kawasan pemukiman yang terendam banjir itu di antaranya Jalan Ronggolawe, dan kompleks Perumahan Mekar Indah Jalan Penggunungan Muller Muara Teweh serta Jalan Belakang Beppeda yang merupakan kawasan paling parah terendam banjir hampir satu meter.

"Tiga kawasan pemukiman ini berada di sekitar Sungai Bengaris, sehingga kalau hujan lebat dalam cukup lama pasti terendam," kata Itu yang rumahnya terendam banjir sekitar 10 centimeter.

Sementara itu, warga di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, Agus mengatakan banjir kali ini sangat cepat datangnya, biasanya perlahan naiknya, bahkan ada sepeda motor warga sempat terendam banjir, karena lambat di evakuasi.

"Banjir ini terlihat terus naik dan kawasan tempat tinggal kami terendam banjir sekitar 0,5 meter lebih," ungkapnya.

Menurut dia, banjir ini memang tidak lama biasanya hanya sekitar lima hingga enam jam, namun membuat aktivitas warga terganggu, karena rumah sebagian besar terendam air.

Banjir ini akan parah dan lebih lama kalau Sungai Barito naik, namun saat hujan turun, sungai yang wilayah hulunya di Kalteng dan bermuara di laut Jawa wilayah Kalimantan Selatan itu debit airnya tidak naik.

"Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir dipastikan lama karena arus Sungai Bengaris tertahan," jelasnya.

Banjir yang melanda kawasan pemukiman itu masih belum diketahui apakah ada korban jiwa maupun harta benda.

Sementara itu, Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan hujan lebat yang mengakibatkan sejumlah rumah penduduk terendam banjir ini mencapai 142,8 milimeter.

"Hujan yang tercatat di BMKG tersebut terjadi hampir empat jam dengan intensitas sangat lebat," tandasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI