2 Polisi Ditikam di Masjid, Para Anggota Brimob Diteriaki Kafir

Jum'at, 30 Juni 2017 | 22:51 WIB
2 Polisi Ditikam di Masjid, Para Anggota Brimob Diteriaki Kafir
Seorang anggota Brimob berjaga di sekitar lokasi penikaman terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat malam (30/6). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Humas Polri InspekturJendral Setyo Wasisto mengatakan pemuda yang menikam dua anggota Brimob di dalam Masjid Falatehan, seberang Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017), malam, sempat meneriaki anggota Brimob sebagai kafir.

"Kafir, kafir, katanya. Yang dibilang kafir anggota Brimob, sambil teriak mereka nyerang," kata Setyo kepada wartawan.

Setelah mencoba melawan petugas dengan sangkur usai lari ke arah Terminal Blok M, pelaku berinisial Mld (28) itu ditembak anggota Brimob yang sedang berjaga-jaga. Mld akhirnya mati.

Sementara AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bakhtiar mengalami luka serius di bagian leher dan wajah. Kini mereka dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Beberapa waktu yang lalu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menjenguk mereka di rumah sakit.

"Korban belum bisa dimintai keterangan, mereka luka di telinga dan muka," kata Setyo.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui motif dan dari jaringan mana pelaku berasal.

Kenapa polisi diserang?

Ketika memantau lokasi serangan bom bunuh diri yang menewaskan anggota Polri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) malam, Tito Karnavian pernah membeberkan modus jaringan Jamaah Ansharut Daulah. Jaringan ini diduga menjadi otak dari dua aksi bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu.

"Mereka menggunakan doktrin takfiri. Kolompok ini pendukung ISIS, melalui individu Bahrun Naim yang di kota Raka," kata Tito di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI