Suara.com - Masyarakat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dikagetkan oleh dua kasus pria bunuh diri dengan cara menggantung diri di lokasi berbeda.
"Kasusnya masih kami dalami dan kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Jenazah korban juga divisum sebagai bahan penyelidikan," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kotawaringin Timur AKP Samsul Bahri di Sampit, dikutip dari Antara, Jumat (30/6/2017).
Kamis (29/6/2017) sekitar pukul 17.30 WIB, warga bernama Rakuty (26) ditemukan gantung diri di rumahnya, Gang Kacer, Jalan Tidar 4, Kecamatan Baamang. Kejadian ini pertamakali diketahui oleh sang adik bernama Rimpunan Sinaga.
Rakuty ditemukan sudah tidak bernyawa dengan leher terikat tali jemuran. Pria itu diduga mengakhiri hidupnya karena frustasi dengan permasalahan rumah tangga yang sedang dihadapinya.
Sementara itu, Jumat siang, kasus gantung diri terjadi di Jalan Gatot Subroto Gang Elang 4, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang. Seorang warga bernama Pawit Ngahadi (26) ditemukan tewas tergantung di plafon rumah.
Tewasnya Pawit pertamakali diketahui Sumangun yang merupakan bos rumah makan tempat Pawit bekerja. Usai salat Jumat, Sumangun yang mencari Pawit, dibuat syok ketika mendapati anak buahnya itu tewas gantung diri dengan lidah terjulur.
"Saya kira dia sedang memberi makan burung. Tapi saya merasa ada yang janggal. Setelah saya lihat lagi, ternyata dia seperti itu (tergantung)," kata Sumangun.
Sebelum menggantung diri dengan seutas tali bekas jemuran pakaian, Pawit diduga berusaha memotong urat nadinya. Itu terlihat dari luka di pergelangan tangan yang menyebabkan darah mengalir.
Belum diketahui pemicu Pawit mengakhiri hidupnya. Polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini.