Suara.com - Selama hari libur Lebaran, ruang terbuka publik ramah anak Kalijodo, Jakarta, dipadati masyarakat, bahkan terlihat banyak wisatawan asing. Tentu saja keramaian tersebut disambut positif oleh para pedagang kaki lima.
"Dua hari ini lumayan. Ramai di sini. Ada orang bule juga ke sini, dan kemarin juga ada orang Singapura ke sini. Tapi mereka nggak tahu jalan," ujar pedagang bernama Dana (39) kepada Suara.com, Rabu (28/6/2017).
Dana kemudian menceritakan semua pedagang yang dulu menggunakan gerobak sekarang dikelola dengan baik dengan diberi tenda.
"Dulunya jualan di atas depan Kalijodo ini. Tapi kami disediain tempat kan, makanya sekarang jualan di sini,"ujar Dana sambil menggoreng tempe.
Dana merupakan salah satu pedagang makanan berupa mie dan gorengan. Dana baru berjualan di tenda sejak seminggu yang lalu.
"Yang dagang di sini sebenarnya istri saya, saya adalah seorang pekerja di properti, kerja bangunan. Gara-gara libur, saya bantu-bantu di sini,"ujar Dana.
Dana mengatakan tenda untuk berjualan PKL diberikan secara cuma-cuma. Tetapi kabarnya nanti pedagang yang mendapatkannya akan dikenakan biaya sewa.
"Masih tahap gratis sekarang. Belum ada keputusan dari pusat. Kalau udah ada keputusan dari pusat baru itu bayar sewa," ujar Dana.
PKL yang berjualan di Kalijodo ada puluhan. Tapi, sekarang semuanya tertata agar rapi dan tertib.
"Ada 50 pedagang disini yang berjualan, Yang jualan di sini juga, misalkan kita sudah jualan makanan. Nggak boleh jual minuman. Kalau dari awal memang jual minuman. Minuman aja,"ujar Dana.
Dana bersyukur dengan kondisi Kalijodo yang sekarang. Sekarang menjadi lebih sehat dan banyak wisatawan datang ke tempat yang dulu merupakan lokasi prostitusi dan tempat bisnis narkoba.
"Kalau Lebaran begini lumayan untungnya bisa Rp300 ribu - Rp500 ribu. Hari biasa cuma Rp120 ribu," ujar ayah dari lima orang anak.
Tak hanya di hari libur Lebaran, setiap akhir pekan, kawasan ini juga menjadi magnet bagi anak-anak muda. Soalnya, di sana disediakan arena untuk melakukan berbagai permainan.
Harapan masyarakat
Kalijodo, masih teringat di benak masyarakat seperti apa tempat ini dua dua tahun yang lalu. Semenjak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur Jakarta, tempat bisnis hitam tersebut disulap menjadi taman rekreasi.
Penataan Kalijodo sempat menuai pro dan kontra. Tetapi begitu melihat hasilnya, banyak warga yang berterimakasih.
Agus (60), warga Cikupa, Banten, salah satunya. Dia bersama rekannya, Is, memutuskan menghabiskan liburan kali ini ke Kalijodo.
"Ini pertamakali datang ke sini, niat datang ke sini awalnya karena penasaran. Dulunya kan ini tempat prostitusi, banyak yang bilang bagus jadi coba dateng ajak keluarga masing-masing," katanya.
"Bagus taman ini, tapi masih gersang. Jadinya panas. Lalu, kalau bisa lebih baik ditambah musik di sini, kan menarik kalau ada hiburan. Nyanyi-nyanyi gitu," Is menambahkan. [Yunita Susan dan Sarah Andinie]