Sambo Ingin Dialog GNPF-Jokowi Bukan Buat Kepentingan Politik

Rabu, 28 Juni 2017 | 11:45 WIB
Sambo Ingin Dialog GNPF-Jokowi Bukan Buat Kepentingan Politik
Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pertemuan tujuh perwakilan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, pada hari raya Idul FItri, Minggu (25/6/2017), menjadi perbincangan hangat, terutama setelah Ketua Pembina Presidium Alumni 212 Amien Rais memanggil Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo ke Yogyakarta untuk menyikapi peristiwa di Istana.
 
Alumni 212 merupakan sebutan untuk kelompok tokoh yang pernah terlibat dalam sejumlah aksi massa untuk menentang Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur Jakarta karena kasus penodaan agama. Aksi mereka, di antaranya diselenggarakan pada 4 November dan 2 Desember 2016.
 
Sambo mengapresiasi pertemuan tersebut selama diniatkan untuk kepentingan pra rekonsiliasi atau pra dialog nasional antara para ulama, aktivis, dan tokoh-tokoh dengan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
 
"Untuk mencari solusi-solusi menyelamatkan bangsa dari kegaduhan-kegaduhan yang terus menerus, yang dapat berujung kepada perpecahan, kerusuhan, konflik horisontal dan disiintegrasi bangsa yang bisa mengancam keutuhan NKRI," kata Sambo melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (28/6/2017).

Bagi Sambo yang terpenting lagi pertemuan tersebut harus didasarkan pada kepentingan umat, bukan cuma kepentingan kelompok.

"Bukan sekedar menyelamatkan beberapa atau segelintir orang-orang tertentu saja," ujar Sambo.

"Kami juga menyambut baik pertemuan tersebut selama dilakukan untuk kepentingan umat Islam yang lebih luas, bukan untuk kepentingan politik dan ekonomi kelompok tertentu," Sambo menambahkan.

Perwakilan GNPF yang bertemu Jokowi yaitu Yusuf Muhammad Martak, Bachtiar Nasir, Zaitun Rusmin, Kapitra Ampera, Habib Muchsin, dan Muhammad Lutfi Hakim.

Pertemuan yang berlangsung di ruang oval Istana Merdeka, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI