Suara.com - Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ustad Sambo membenarkan dirinya dipanggil Amien Rais di kediamannya Pandean Sari, Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan itu berlangsung pada Senin (26/6/2017) sore, atau H+1 Lebaran.
Selain bersilahturahmi dan lebaran dengan Amien, Sambo juga membahas soal pertemuan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka saat momen lebaran.
"Kita bahas dengan Pak Amien, apa dampak yang akan terjadi untuk kepentingan perjuangan umat yang lebih besar, termasuk dampak buruk bagi kredibilitas dan nama baik para ulama terutama Habib (Rizieq) di mata umat," ujar Sambo melalui pesan WhatsApp kepada Suara.com, Rabu (28/6/2017).
Sementara itu, kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, mengatakan pertemuan Ustad Sambo dengan Amien tidak ada kaitannya dengan GNPF-MUI. Hal itu dikatakan Kapitra saat dikonfirmasi terpisah oleh Suara.com.
"Kita bukan subordinat dari Amien Rais. Urusan dia lah (Ustad Sambo). GNPF adalah holding pergerakkan," kata Kapitra.
Untuk diketahui, GNPF-MUI sebelumnya gencar melancarkan kritik ke pemerintah, khususnya kepada Presiden Joko Widodo. Banyak aksi yang dilakukan, diantaranya soal kasus penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Setelah Ahok divonis penjara dua tahun, kini GNPF-MUI dan Presidium Alumni 212 yang diketuai Sambo, menuntut agar pemerintahan Jokowi, melalui kepolisian, menghentikan apa yang mereka sebut sebagai "kriminalisasi ulama". Dalam hal ini, yang mereka maksud adalah proses hukum terhadap sejumlah tokoh mereka, seperti Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab dalam kasus dugaan penghinaan Pancasila dan dugaan chat mesum dengan Firza Husein. Selain itu, ada pula Ketua Forum Umat Islam Muhammad al Khaththath yang terjerat dugaan makar, serta sejumlah tokoh lain.
Pertemuan GNPF-MUI dengan Jokowi berlangsung di Ruang Oval Istana Merdeka, Jakarta Pusat, tepat pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah atau Minggu (25/6/2017).
Perwakilan GNPF-MUI yang hadir, antara lain Dewan Pengawas Yusuf Muhammad Martak, Ketua Bachtiar Nasir, Wakil Ketua Zaitun Rusmin, juru bicara Kapitra Ampera serta pengurus lainnya, yakni Habib Muchsin serta Muhammad Lutfi Hakim.
Sementara itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.