Ibadah Salat Ied Ahmadiyah di Menteng Tak Dipenuhi Was-was Lagi

Senin, 26 Juni 2017 | 16:09 WIB
Ibadah Salat Ied Ahmadiyah di Menteng Tak Dipenuhi Was-was Lagi
Masjid Ahmadiyah [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Mubaligh Jakarta Utara Ahmadiyah, Muhammad Nurdin, mengatakan jika dibandingkan tahun 2005, ibadah jemaat Ahmadiyah di Masjid Al Hidayah, Jalan Balikpapan I, nomor 10, Jakarta Pusat, pada hari raya Idul Fitri, Minggu (25/6/2017), lebih tenang.

Pada tahun 2005, kata dia, jemaat menjalankan ibadah dengan hati was-was. Pasalnya, ada kelompok masyarakat yang demonstrasi terus untuk meminta pemerintah membubarkan Ahmadiyah karena dianggap tak sejalan.

"Kasus di sini dulu, sekitar tahun 2005. Semenjak penyerangan di Palu itu saja, berbuntut pada penyerangan di daerah-daerah, termasuk di sini. Tapi nggak terlalu parah, cuma datang orasi pasang gembok," kata Nurdin kepada Suara.com di ruangan Masjid Al Hidayah, Senin (26/6/2017).

Ibadah salat Ied, kemarin, di Jalan Balikpapan diikuti sekitar 500 jemaat. Waktu salat Ied mengikuti ketentuan pemerintah.

"Warga ada di masjid lain, kan ada berapa masjid. Jadi cuma anggota saja. Tapi kalau warga datang kami nggak larang. Tapi biasanya kalau Jumatan suka banyak (warga salat), salat Dzuhur, Ashar," katanya.

Nurdin mengatakan masyarakat sekitar masjid sangat toleransi terhadap kegiatan jemaat Ahmadiyah.

Masjid Al Hidayat, kata dia, merupakan tempat ibadah yang sangat bersejarah.

"Secara historis sebenarnya untuk masjid ini orang-orang tahu bahwa masjid ini lebih duluan ada ketimbang mereka," ujarnya.

Nurdin menekankan jemaat Ahmadiyah bukan kelompok yang ekseklusif. Jemaat Ahmadiyah sering berbagi dengan sesama yang tidak mampu dengan kegiatan bakti sosial setiap satu minggu sekali.

"Contoh kami buka di sini suatu tempat pemeriksaan kesehatan gratis. Jadi warga datang kita lakukan setiap hari Minggu, kita datangkan dokter, ada pemeriksaan dan warga sekitar datang. Ini upaya kami untuk menjaga silaturahmi pada masyarakat," katanya.

Nurdin mengatakan ingin sekali berdialog dengan orang-orang yang menganggap Ahmadiyah sebagai aliran sesat.

"Masalahnya mereka mau atau tidak (dialog). Kan dalam pandangan dia Ahmadiyah sesat, kafir titik. Nggak ada ruang dialog diskusi, untuk mendiskusikan akidah Ahmadiyah seperti apa," kata dia.

Nurdin menekankan bahwa tidak ada yang sesat dari ajaran Ahmadiyah.

"Yang salah dari Ahmadiyah yang mananya? Banyak orang tanya Ahmadiyah, ya memang agak ribet (menjelaskan), tapi dari 10 sarat yang diberikan imam jemaat Ahmadiyah, kalau orang mau masuk Ahmadiyah, apakah ada satu kata atau frasa kalimat yang bertentangan dengan agama Islam? Gitu saja. Kalau memang ada silakan saja buktikan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI