"Saat salat, setiap perempuan dan lelaki bisa satu saf atau barisan. Kami juga mendaulat Ani sebagai imam dari kalangan perempuan yang bisa memimpin salat," tuturnya.
Ia menuturkan, jemaah masjid tersebut tak pernah sekali pun mendapat ancaman maupun aksi teroristik karena tak mengikuti tradisi masjid lainnya.
Ilmuwan Islam Jerman Abdel-Hakim Ourghi menilai, masjid tersebut tak menyalahi satu pun ketentuan pokok ajaran Islam.
"Masjid itu mempersilakan setiap muslim untuk mendefinisikan agamanya melalui keyakinannya masing-masing," tuturnya.
Baca Juga: Serie A Italia Diusulkan Hanya Diikuti oleh 16 Klub