Anggota Parlemen Australia Ini Berpidato Sembari Menyusui Bayinya

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 23 Juni 2017 | 06:00 WIB
Anggota Parlemen Australia Ini Berpidato Sembari Menyusui Bayinya
Larrisa Waters, anggota parlemen Australia berpidato sembari terus memberikan ASI kepada bayinya yang berusia 14 minggu, Alia Joy. [Telegraph]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota parlemen Australia, Larissa Waters, menorehkan sejarah di negeri Kanguru tersebut sebagai perempuan politikus yang tetap aktif berdebat dalam persidangan sembari menyusui bayinya.

Senator Queensland tersebut, seperti dilansir Telegraph, Kamis (22/6/2017), memaparkan pendapatnya mengenai kondisi penambang batu bara yang banyak terserang virus paru hitam, sembari terus memberikan ASI kepada bayinya, Alia Joy.

Bayi yang berusia 14 minggu itu sendiri, terlebih dulu mencetak  sejarah sejak Mei 2017. Sebab, sejak bulan itu, Alia adalah bayi pertama yang disusui di ruang parlemen Australia.

Baca Juga: Malaysia Deportasi 7 Balita Indonesia ke Nunukan

Si mungil Alia juga menjadi bayi pertama yang tercatat sebagai "peserta" reguler sidang-sidang dewan senat.

Anggota parlemen menyambut positif sekaligus tersenyum, ketika politikus Partai Hijau tersebut berpidato sembari terus memberikan ASI kepada bayinya.

Setelah persidangan itu, Larissa mengunggah satu pernyataan mengenai aksi tersebut ke akun pribadi Twitter miliknya. Dalam tulisannya itu, ia menyindir agar anggota parlemen tidak bersikap patriarkis atau merendahkan kaum perempuan.

"Itu adalah kali pertama saya memberikan usulan kepada Senat sembari memberikan ASI! dan 'partner in crime' (partner hidup) saya juga memberikan usulannya sendiri sebelum saya, berkatilah dia," tulisnya.

Pada lembar sejarah parlemen Australia sebelumnya, anggota dari kalangan perempuan kesulitan untuk tetap berada di dekat buah hatinya sembari terus bekerja.

Baca Juga: Lahir di Penjara, Bayi Ini Dideportasi dari Malaysia ke Indonesia

Tahun 2009, Sarah Hanson-Young, juga perempuan politikus Partai Hijau dipaksa petugas keamanan untuk mengeluarkan putrinya yang masih berusia dua tahun dari ruang persidangan. Sarah sendiri menyebut pemaksaan itu sebagai "aksi memalukan".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI