PUPR Mudahkan Akses dan Hunian dengan Jembatan dan Rusunawa

Kamis, 22 Juni 2017 | 00:01 WIB
PUPR Mudahkan Akses dan Hunian dengan Jembatan dan Rusunawa
Kementerian PUPR membangun jembatan dan rusunawa di Kabupaten Temanggung. (Sumber: Kementerian PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemudahan akses dan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat merupakan dua hal yang menjadi perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo.  Pemerintah melalui  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara aktif membangun infrastruktur jembatan, tidak hanya jembatan bentang panjang, namun juga jembatan desa dan rumah susun.

Jembatan-jembatan ini bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat dan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai kabupaten/kota, termasuk di Temanggung, Jawa Tengah.

Pembangunan yang dilakukan diantaranya 2 jembatan gantung dan 1 tower Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Parakan Wetan, di Desa Parakan, Kabupaten Temanggung. Semua sarana ini diresmikan oleh Presiden Jokowi, yang didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Sabtu (17/6/2017).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, anggota DPR Komisi V, Nusyirwan Soedjono dan Sudjadi, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmiko, Bupati Temanggung, Mulyadi Bambang Sukarno, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA, Hari Suprayogi, Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII (BBPJN VII) Wilayah Jateng DIY Ditjen Bina Marga, Heri Marzuki, Kepala BBWS Pemali Juana, Ruhban Ruzziyatno, dan Kepala Biro Komunikasi Publik, Endra Saleh Atmawidjaja.

Kedua Jembatan tersebut, yakni jembatan gantung Galeh yang memiliki panjang 90 meter, menghubungkan Desa Gandurejo dan Desa Kauman yang dipisahkan oleh Sungai Galeh. Jembatan ini memiliki pemandangan dengan latar belakang Gunung Sumbing yang megah dan indah.

Jembatan gantung kedua adalah Suropadan, yang memiliki panjang 90 m, menghubungkan Desa Soropadan dan Desa Kalikuto, yang dipisahkan oleh Sungai Elo.



Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, jembatan besar diresmikan, tetapi jembatan kecil yang langsung dinikmati rakyat juga harus diresmikan.

"Jembatan kecil sangat penting, karena menghubukan desa ke desa serta antar kecamatan," katanya.

Menurut Presiden Jokowi, banyak desa dan kecamatan yang meminta untuk dibangunkan jembatan gantung seperti ini, karena berperan meningkatkan logistik dan mempercepat mobilitas.

"Jembatan-jembatan seperti ini harus dibangun, karena sangat penting sekali," terangnya.

Sementara itu, Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan, hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan, dan akses silaturahmi antar warga di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang.

Kementerian PUPR sendiri akan membangun 60 jembatan kecil yang menghubungkan antar desa di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, bahkan Papua.

Selain 2 jembatan gantung yang diresmikan tersebut, Kementerian PUPR juga membangun 2 buah jembatan di Kabupaten Temanggung, yaitu jembatan gantung Mangunsuko sepanjang 120 m, yang menghubungkan Desa Mangunsuko Desa Grogol ke Desa Sumber dan Desa Tutup-Kabupaten Magelang, kemudian Jembatan Gantung Krinjing sepanjang 90 m, yang menghubungkan Desa Paten dan Desa Jombong ke Desa Krinjing.

Sebanyak 4 jembatan gantung yang menggunakan rangka baja tersebut dibangun Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Tengah dengan kontraktor PT. Unggul Perdana Mulya, yang nilai kontraknya mencapai Rp 11 miliar dan diambil dari dana APBN 2016 dan 2017.

Rumah Susun Sewa Parakan Wetan
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga meresmikan rusunawa di Jalan Parakan Campur Salam, Kelurahan Parakan Wetan, Kabupaten Temanggung. Rusunawa tersebut dibangun pada 2016 oleh Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Staregis, Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumaan Kementerian PUPR, dengan kontraktor PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 22,3 miliar.

Rusunawa tersebut terdiri dari 5 lantai dengan tipe 24 berjumlah 114 unit, yang dapat dihuni 228 jiwa dan diperuntukan bagi MBR. Rusunawa tersebut telah dilengkapi dengan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) dan dibangun di atas lahan seluas 2.638 meter persegi yang disewakan Rp 100 ribu per bulan.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, saat ditanya wartawan mengungkapkan, pengelolaannya akan dilakukan oleh Pemda dan diperuntukan bagi pekerja lajang dan mereka yang sudah berkeluarga.

Pada 2017, Kementerian PUPR membangun 15 tower dengan anggaran sebesar Rp 260 miliar di Provinsi Jawa Tengah.

"Dari 15 tower tersebut, salah satunya di Kabupaten Temanggung,"ujarnya.

Ia melanjutkan, secara nasional, pada 2017, Kementerian PUPR akan membangun 116 tower dengan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun sebagai bagian dari upaya mewujudkan program sejuta rumah.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI