Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengawali pembangunan atau ground breaking Pasar Blok A, Fatmawati, Jakarta, Rabu (21/6/2017). Djarot menuturkan pasar tersebut nantinya akan terintegrasi dengan hotel dan Mass Rapid Transit (MRT).
"Stasiun MRT ini kan terhubung langsung dengan pasar Blok A Fatmawati terintergrasi dengan hotel," ujar Djarot dalam sambutan.
Djarot menuturkan tantangannya bagi pedagang yakni persoalan kebersihan pasar yang harus dijaga.
"Kedepan tidak identik dengan bau, tidak identik dengan becek, identik dengan kekumuhan, pedagangnya juga harus siap mengubah pola dulu, dengan pola baru, karena terintegrasi dengan hotel, karena ini terintegrasi dengan pasar tradisional," kata dia.
Baca Juga: MRT Rekayasa Lalu Lintas Bangun Pintu Masuk Stasiun Bundaran HI
Maka dari itu, Djarot meminta kepada pihak PD Pasar Jaya untuk memperhatikan sanitasi, pembuangan limbah dan pengaturan kios.
"Tolong diatur sanitasinya, daerah resapannya di mana? Pembuangan limbahnya di mana? Ketiga penataan pedagang sehingga orang mau beli enak khusus. Para pedagang jangan dipindah tangankan dijual," ucap Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu berharap Pasar Blok A Fatmawati bisa menjadi contoh pengintegrasian antara Pasar tradisional dan MRT. Djarot juga berharap Pasar Blok A rampung tahun 2018
"Insya Allah tahun 2018 itu sudah bisa dicoba, selesai. Tapi belum difungsikan untuk umum, diharapkan Agustus 2018 selesai pengerjaan tinggal uji coba," tandasnya.
Untuk sekadar informasi, pembangunan pasar terintegrasi dengan kawasan pertokoan, hotel dan rumah. Pembangunan dilakukan dengan metode Mixed Uses Development atau kawasan superblok untuk memaksimalkan fungsi bangunan dan kawasan pasar.
Baca Juga: Menhub Cek Desain Keterpaduan Stasiun Dukuh Atas di Proyek MRT
Nantinya kawasan pasar tersebut akan dibangun setinggi 21 lantai + 1 semi basement dengan bangunan total seluas 27.900 meter persegi.