Ketika diinterogasi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (21/6/2017), RCL mengungkap perkenalannya dengan Safril. Safril merupakan kepala perampok yang menembak kepala nasabah Bank Central Asia Davidson Tantono (30).
RCL mengatakan sudah lama menjalin asmara dengan Safril. Mereka pertamakali berkenalan di tempat karaoke, Grand Menteng, Jakarta Pusat.
"Kenal di karaoke, pak. Itu sudah lama. Di Grand Menteng, pak," kata RCL.
Ketika itu, RCL berprofesi sebagai pemandu karaoke atau lady companion. Safril, kata RCL, sering datang ke tempat karaoke tersebut.
"Di karaoke jadi LC," katanya.
Perempuan berusia 42 tahun itu mengaku sangat menyesal ikut membantu melancarkan rencana perampokan yang berakhir dengan pembunuhan Davidson.
Peran RCL dalam kasus ini sebagai orang yang menyewakan kamar apartemen Bassura City, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Sebenarnya yang sewa, itu disuruh sama dia, tapi atas namanya saya, karena KTP daerah kurang diterima," kata RCL.
Di kamar itulah, semua rencana perampokan dibahas, di tempat ini pula hasil rampokan dibagi-bagi, sebelum melarikan diri.
Sampai akhirnya, Senin (19/6/2017), RCL, Safril, dan NZR ditangkap di tempat persembunyian di daerah Blambangan, Banyuwangi.
Polisi menembak mati Safril karena berusaha melawan saat diminta menunjukkan senjata api yang katanya dibuang di Jalan Arteri Porong, Sidoarjo.
Polisi sudah melumpuhkan tujuh orang, dua di antaranya mati.
RCL mengatakan sudah lama menjalin asmara dengan Safril. Mereka pertamakali berkenalan di tempat karaoke, Grand Menteng, Jakarta Pusat.
"Kenal di karaoke, pak. Itu sudah lama. Di Grand Menteng, pak," kata RCL.
Ketika itu, RCL berprofesi sebagai pemandu karaoke atau lady companion. Safril, kata RCL, sering datang ke tempat karaoke tersebut.
"Di karaoke jadi LC," katanya.
Perempuan berusia 42 tahun itu mengaku sangat menyesal ikut membantu melancarkan rencana perampokan yang berakhir dengan pembunuhan Davidson.
Peran RCL dalam kasus ini sebagai orang yang menyewakan kamar apartemen Bassura City, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Sebenarnya yang sewa, itu disuruh sama dia, tapi atas namanya saya, karena KTP daerah kurang diterima," kata RCL.
Di kamar itulah, semua rencana perampokan dibahas, di tempat ini pula hasil rampokan dibagi-bagi, sebelum melarikan diri.
Sampai akhirnya, Senin (19/6/2017), RCL, Safril, dan NZR ditangkap di tempat persembunyian di daerah Blambangan, Banyuwangi.
Polisi menembak mati Safril karena berusaha melawan saat diminta menunjukkan senjata api yang katanya dibuang di Jalan Arteri Porong, Sidoarjo.
Polisi sudah melumpuhkan tujuh orang, dua di antaranya mati.