Suara.com - Pascateror bom, muslim di Inggris, AS dan Kanada menemukan sikap islamophobia atau ketakutan terhadap muslim. Ditambah, ada kejadian pembunuhan terhadap remeja muslim Nabra Hassanen di utara Virginia
Pembunuhan itu dinilai sebagai 'dendam' karena aksi teror kelompok intoleran. Seorang lelaki 22 tahun sudah ditangkap dalam pembunuhan itu.
Dalam sebuah survei di sebuah lembaga di Kanada menunjukan kebencian terhadap muslim naik tajam antara 2015 sampai 2016. Peningkatannya sampai 60 persen.
Zara Mohammed, presiden Federasi Mahasiswa Islam di Kanada mengatakan komunitas Muslim merasa takut dengan serangan baru-baru ini di London.
Baca Juga: Indonesia-Spanyol Kerjasama Penanggulangan Terorisme
"Komunitas Muslim benar-benar merasa perlu membela diri, membela iman mereka dan benar-benar mengatakan bahwa mereka bukan teroris," kata Zara Mohammed.
Menurut Mohammed, ada laporan bahwa umat Islam menjadi sasaran kejahatan kebencian secara online dan offline. Sperti siswa yang kerudung di kampus.
Meskipun insiden Islamofobia semacam itu telah menciptakan rasa takut yang meluas di seluruh masyarakat, umat Islam memiliki kepentingan tinggi dalam memastikan mereka berlindung.
"Dan kami terus membangun aliansi yang kuat," kata Mohammed. (cbc)
Baca Juga: Ini Identitas Pelaku Teror Masjid di Finsbury Park