Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo prihatin karena semakin banyak pejabat negara yang terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya sangat prihatin akhir-akhir ini semakin banyak pejabat pusat dan daerah yang terkena OTT KPK dan aparat penegak hukum lainnya," kata Tjahjo di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (21/6/2017).
Ia mengakui sulit menjamin aparatur pemerintah pusat/daerah bebas korupsi, kolusi, nepotisme. Menurut dia, perlu waktu membangun revolusi mental masyarakat bangsa ini.
"Belum lagi (revolusi mental) juga tergantung mentalitas pribadi-pribadi masing-masing. Maka Revolusi mental dalam jangka panjang harus terprogram, dan memperkuat sistem di berbagai elemen atau aspek," katanya.
Dia memandang KPK harus lebih proaktif baik dalam OTT maupun kampanye pencegahan, serta fungsi-fungsi pengawasan.
Sejauh ini berbagai langkah strategis Kemendagri bersama KPK telah dilakukan dalam aspek pencegahan seperti koordinasi dan supervisi pencegahan.
Kemarin, KPK melakukan OTT terhadap istri Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Lili Madari.
Lili diamankan bersama dua kontraktor dan dibawa tim KPK ke Mapolda Bengkulu. Tidak lama berselang Ridwan Mukti datang ke Mapolda, seluruhnya kemudian dibawa tim KPK ke Jakarta.
Terkait kasus OTT tersebut, Tjahjo menunggu pernyataan resmi dari KPK.