Miris, Anak-anak Suriah Berbuka Puasa di Tengah Kehancuran

Rabu, 21 Juni 2017 | 13:32 WIB
Miris, Anak-anak Suriah Berbuka Puasa di Tengah Kehancuran
Kota Aleppo, Suriah, sebelum dilanda peperangan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa foto yang tersebari di media sosial membuat dunia menangis. Jejeran makanan di atas meja panjang disajikan di tengah reruntuhan bangunan di Suriah.

Bom tentara koalisi menghancurkan bangunan itu untuk mencari teroris ISIS. Tapi warga sipil yang jadi korban.

Meja-meja berisi makanan merupakan hal langka di kota Douma.

Foto-foto itu diambil pada hari Minggu malam pekan lalu. Anak-anak dan warga dewasa lahap memakan makanan setelah berbuka.

Seorang penduduk kota yang menghadiri acara buka puasa tersebut mengatakan beberapa ratus orang hadir.

"Saya tidak tahu betapa emosionalnya saya jika berada dalam posisi seperti ini," kata seorang teknolog medis Suriah yang men-tweet foto-foto tersebut.

Douma telah berada di bawah pengepungan pemerintah sejak 2013. Bertahun-tahun dalam serangan udara dan darat telah menyebabkan kerusakan parah pada kota tersebut.

Kehancuran Suriah karena keberadaan ISIS paling parah terjadi akhir 2016 lalu di Aleppo. Dewan Keamanan PBB pada Senin dengan suara bulat meminta para pejabat Perserikatan Bangsa-bangsa dan berbagai pihak lainnya untuk mengawasi evakuasi warga dari kantong terakhir pemberontak di Aleppo.

Dewan juga menyerukan agar keamanan warga sipil yang masih berada di kota Suriah itu diamati. Kelima belas negara anggota Dewan Keamanan akhirnya dapat menjembatani perpecahan di antara mereka untuk mengesahkan resolusi rancangan Prancis.

Penguasaan kembali Aleppo oleh pemerintah Suriah, yang merupakan kemenangan terbesar Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang hampir enam tahun, telah membuat orang terjebak di benteng terakhir pemberontak di wilayah timur kota tersebut.

Sementara itu, PBB dan negara-negara kuat Barat melancarkan tuduhan bahwa pasukan pemerintah melakukan kekejaman terhadap kalangan warga sipil. (The Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI