Cerita Terbaru 'Sunan Kalijodo' di Rutan Kelapa Dua

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 21 Juni 2017 | 02:57 WIB
Cerita Terbaru 'Sunan Kalijodo' di Rutan Kelapa Dua
[Instagram/@basuki_btp_lovers]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah lebih sebulan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hidup di bilik tahanan, sejak ditahan pada 9 Mei 2017. Apa kabar terbaru “Sunan Kalijodo” di tempat penyepiannya?

“Sunan Kalijodo”, begitulah nama lain Ahok versi guyonan Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Nama itu disematkan kepada Ahok ketika yang bersangkutan mendatangi kantor Pengurus Pusat GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, 7 April 2017, kala masa kampanye Pilkada DKI Jakarta.

Ketika masih menghidu udara bebas dan menjadi gubernur, nyaris setiap hari nama Ahok ada pada lembar pemberitaan media massa.

Baca Juga: BI: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Tak Setinggi Harapan

Meski sementara menjadi manusia yang tak bebas, bukan berarti kisah-kisah Ahok menjadi terlupakan. Setidaknya, kisah-kisah Ahok selama di dalam tahanan kerap muncul di media-media sosial.

Kisah “Sunan Kalijodo” saat berada di penjara itu, kerapkali diunggah oleh para pembesuknya. Termutakhir, akun Instagram bernama @otniel_tedjo menuturkan kisahnya saat membesuk Ahok, Selasa (20/6/2017).

“Di Mako Brimob, aku nggak ngapa-ngapain, cuma duduk saja ngelihatin dan dengerin Ahok cerita. Kulihat, betapa wajahnya terlihat cerah, gerak tubuhnya santai. Berbeda jauh dengan Ahok yang beberapa kali kutemui pas kerja: muka tegang, tubuh kaku, duduk pun seolah ada paku di pantat,” tulis @otniel-Tedjo, memulai ceritanya.

Saat dibesuk, ia mengakui Ahok banyak menceritakan aktivitasnya di dalam sel. Ahok bercerita, banyak pembesuk yang menguatkan dirinya memakai kisah religi Nabi Yusuf yang dibuang oleh saudaranya tapi malah diangkat jadi pejabat oleh Firaun.

Selain itu, kata dia, Ahok juga menceritakan banyak pembesuk datang hanya untuk mendoakan dirinya. Lucunya, karena banyak yang datang untuk mendoakan, Ahok sampai-sampai membatasi orang-orang jenis itu.

Baca Juga: Ade Komarudin Tak Penuhi Panggilan KPK

“Tentang bagaimana banyaknya orang yang datang mendoakan dia, sampai-sampai dia harus memberi target ’doa cukup 10 menit’, supaya yang lain bisa mengambil kesempatan bercengkerama,” tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI