Nostalgia Kartu Lebaran Lewat Pos: Lebih Kena di Hati

Siswanto Suara.Com
Selasa, 20 Juni 2017 | 21:20 WIB
Nostalgia Kartu Lebaran Lewat Pos: Lebih Kena di Hati
Ilutrasi kartu lebaran [suara.com/Rani Ferbriyani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Internet memungkinkan masyarakat untuk melakukan komunikasi secara lebih sederhana dan cepat. Efeknya, gaya hidup sebagian masyarakat pun berubah.

Contohnya dalam hal mengirimkan kartu ucapan hari Lebaran. Generasi 1980-an dan 1990-an, masyarakat yang ingin mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan bermaaf-maafan dengan saudara, pacar, teman di daerah lain, umumnya memakai kartu ucapan yang dikirim lewat jasa kantor pos.

Kini, tidak seperti itu lagi. Umumnya orang cukup mengucapkan Lebaran lewat mobile phone atau media sosial.

Costomer Service Pos Indonesia Fatmawati, Uum, merasakan betul perubahan gaya hidup masyarakat setiap jelang Lebaran.

“(Dulu) banyak anak muda yang kirim (kartu) dari daerah ke orangtua mereka. Tapi sekarang sudah menurun drastis untuk kirim-kirim kartu ucapan gitu karena memang zaman modern gini bisa lewat WhatsApp dan video call, kan. Jadi lebih gampang,” kata Uum kepada Suara.com, Selasa (20/6/2017).

Dia teringat dulu saban menjelang Idul Fitri, kantor pos diserbu masyarakat yang ingin mengirimkan kartu ucapan Lebaran. Sampai mengantri. Di depan loket, dulu sampai dibuka outlet untuk menjual berbagai macam kartu.

“Dulu ada di sini kayak buka outlet di luar buat jualan kartu ucapan, tapi sekarang udah tidak ada, mungkin udah nggak terlalu laku juga dan sekarang juga kartu ucapannya desainnya jelek-jelek tidak seperti zaman dulu,” tuturnya.

Pakai kartu lebih kena di hati

Tapi tak semua orang menganggap kartu ucapan Lebaran kertas sebagai barang kuno. Di era 2000-an, masih tetap ada anggota masyarakat yang tak bisa meninggalkannya.

Salah satunya Sri yang ketika ditemui sedang berada di kantor pos Fatmawati. Ketika itu, dia sedang mengirimkan kartu ucapan untuk kerabatnya yang tinggal di Solo, Jawa Tengah.

“Biasanya kirim ke daerah dan ke saudara-saudara yang di sana. Karena kalau di WA kan orang-orangtua di sana jarang pakai, jadi ada momen sendiri untuk kirim kartu ucapannya dan biasanya kalau lewat kartu ucapan lebih kena di hati,” ujar Sri.

Sri sebagai orang yang hidup di tengah modernitas, tentu tetap memanfaatkan teknologi buat berkomunikasi. Dia juga menggunakan media sosial untuk menyampaikan ucapan Lebaran.

“Kalau WA saya biasanya kirim ke anak-anak saya, tapi walaupun WA lebih mudah ada sensasi tersendiri saat kirim pakai kartu ucapan,” kata dia.

Hendri, lelaki berumur 34 tahun, juga demikian. Dia masih setia dengan kartu ucapan cetak, tapi memang tidak sesering dulu tahun 90-an

“Dulu sering banget menggunakan kartu ucapan, tapi sekarang jarang karena perangko-perangkonya juga kurang bagus dari pada tahun-tahun lalu dan juga kalau pakai kartu ucapan harus jauh-jauh hari kirimnya,” ujarnya.

Sekarang ini, biasanya Hendri mengirimkan kartu ucapan khusus untuk perusahaan-perusahaan.

“Kalau kirim kartu ucapan biasanya cuma ke perusahaan dan kalau buat personalitas, biasanya kirim lewat sosial media karena lebih cepat,” ujar dia. [Rani Febriyani]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI