Suara.com - Kartu warna warni berjejer di sudut lapak meja kayu. Lapak itu milik Pipit Amalia. Dia masih setia menjual kartu ucapan Lebaran meski tidak banyak.
Pipit Amalia (30) mengeluh penjualan kartu Lebaran sepi. Dia menduga tak banyak masyarakat menggunakan kartu ucapan Lebaran kepada sanak saudara ataupun teman.
"Sudah nggak banyak yang beli kartu Lebaran lagi," ujar Pipit kepada Suara.com di Gedung Pos Ibu Kota Jakarta, Pasar Baru, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).
Ketika tahun 1990-an antusias masyarakat terhadap kartu Lebaran banyak. Namun sejak muncul ponsel, semakin berkurang masyarakat tak lagi menggunakan kartu Lebaran sebagai ucapan selamat lebaran.
"Dulu tahun 1990-an dulu di emperan kantor Pos sini, banyak yang beli. Setelah muncul HP makin berkurang penjualan kartu lebaran," tutur Pipit yang meneruskan usaha musiman dari orang tua.
Ia meyakini seiring perkembangan zaman, kartu Lebaran tetap ada meskipun berkurang. Pipit mengatakan banyak peminat bukan dari pribadi melainkan perusahaan atau untuk parcel.
Namun ia belum bisa menjelaskan berapa omset yang didapatkan di Lebaran 2017 ini.
"Alhamdulillah masih ada. Kebanyakan dari kantor untuk rekan kerja atau buat parcel," tuturnya.
Pipit menjual harga kartu Lebaran dari kisaran harga Rp 1.000, Rp 6.000 hingga Rp 10.000. Ia berharap, banyak masyarakat yang masih menggunakan kartu lebaran di Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, penggunaan kartu Lebaran menunjukan formal dibanding pesan singkat atau sosial media.
"Kita pengen masyarakat balik lagi pakai kartu Lebaran biar terlihat formal biar ke sananya," kata ibu dua anak ini.
Pipit dibantu sang suami menjual Kartu Lebaran di dekat pintu masuk loket Kantor Pos Indonesia Jakarta Pusat. Ia berjualan dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB.
Pantauan Suara.com, ribuan kartu lebarang yang dijual Pipit dari mulai edisi lama tahun 1990an hingga edisi tahun 2000. Pipit juga menjual angpao Lebaran bergambar kartun.
Suara.com juga menelusuri penjual-penjual kartu Lebaran di samping Gedung Kesenian Jakarta.
Mereka tetap menjajakan kartu Lebaran menjelang Idul Fitri. Pantauan Suara.com, sekitar enam kios yang menjual kartu Lebaran hingga materai.
Mereka tampak menunggu para pembeli dan sesekali berbincang dengan sesama pedagang kartu Lebaran.
Mimi (65) salah satu penjual kartu Lebaran mengaku hingga kini belum ada yang membeli kartu Lebaran yang dijualnya. Iya mengatakan bahwa masyarakat zaman sekarang tak lagi berminat menggunakan kartu lebaran.
"Sampai hari ini belum ada yang beli. Sekarang pasti sudah nggak mau beli, kalau pun ada pasti mereka cari motif yang bagus dan membeli di toko buku," kata Mimi.
Ia menyadari kartu Lebaran yang ia jual memang sudah lama.
"Ini kan dari tahun kemarin-kemarin. Belum ada yang beli dari kemarin, ini kan sisa sisa lama, soalnya kan enggak mungkin beli lagi, yang ada aja di sini dijual," ucap Mimi.
Hal yang sama dikatakan Nemi (20) penjual kartu Lebaran. Meski sedih, ia meyakini pasti ada yang membeli Kartu Lebaran.
"Sekarang semua sudah pakai HP, jadi kartu Lebaran sudah nggak ada yang minat. Kalau pun ada pasti buat parcel," kata Nemi.