Salah satu anggota kelompok penghadang mengacung-acungkan senjata api sambil berteriak. "Ayo sini elu, kalau mau nyusul teman elu," kata Abdul mengulang ucapan orang tersebut.
Melihat senjata api diacungkan, Abdul dan teman-temannya menghindar dan kembali masuk ke pemukiman. Tapi, dikejar.
"Pas lihat senpi kami juga lari, dan mundur masuk ke dalam gang rumah lagi. Sempat mereka mengejar ke dalam gang," ujar Abdul.
Belasan orang tersebut baru menghentikan pengejaran setelah ada tokoh masyarakat.
Sekitar 10 menit kemudian, Abdul dan rekan-rekannya kembali keluar dari rumah.
"Kami rasa kondusif kami keluar lagi. Kembali ke Jalan, kami masih penasaran mau liat korban teman kami ada dimana," ujar Abdul.
Mereka kembali ke jalan sambil mencari-cari dimana Babang berada.
"Memang saat itu keadaan sudah ramai. Mobil dan motor juga sudah nggak ada yang melintas pada berhenti semua. Nggak berani lewat," ujar Abdul.
"Itu hanya dua langkah saja, saya berada di jalan. Tiba - tiba ada mobil (Ayla) langsung tabrak saya," kata Abdul.
Abdul terlambat menghindar dari terjangan mobil tersebut. Dia dihantam dan terlempar beberapa meter.