Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan perampok pimpinan SFL berpencar ke lokasi-lokasi berbeda karena tahu nasabah Bank Central Asia Davidson Tantono (30) yang menjadi korban perampokan tewas dibunuh.
Mereka berpencar karena selama beraksi tidak pernah sampai melukai dan membunuh sasarannya.
"Selama ini tidak pernah membunuh orang. Makanya setelah dia membunuh, semua berpencar," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (20/6/2017).
Dari catatan kriminal yang ada di kepolisian, mereka sudah melalukan aksi perampokan sebanyak 23 kali. Davidson merupakan korban yang terakhir.
Baca Juga: Kawanan Bandit Sadis Merampok Davidson Dirancang dari Apartemen
"Ada 23 lokasi," katanya.
Dia pun menyampaikan penangkapan terhadap para bandit ini juga di berbagai lokasi berbeda.
"Ada yang kami Tangkap di Lampung, kemudian di Karawang, di Bogor, kemudian ada di Banyuwangi ada di Surabaya. Jadi banyak," kata dia.
Polisi juga masih mengejar pelaku lain yang dianggap turut terlibat dalam aksi perampokan. Sementara ini, total tersangka yang dibekuk dalam kasus ini berjumlah 7 orang.
"Ya nanti kami tunggu, saat ini 7 orang, nanti kami kembangkan kembali," kata dia
Baca Juga: Di Tempat Persembunyian Pembunuh Davidson Ada Uang Rp6 Juta
Davidson dirampok dan dibunuh setelah diikuti kawanan bandit itu dari BCA cabang Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (9/6/2017), siang.
Bandit tersebut telah menebarkan paku khusus untuk membuat ban mobil Innova warna hitam yang dibawa Davidson bocor. Di tengah jalan ban kempes dan Davidson berhenti di SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, untuk menambah angin. Di situlah, dia dieksekusi. Setelah menembak mati Davidson, uang sebesar Rp350 juta dibawa kabur komplotan bandit.