Suara.com - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mencatat banyak aset di DKI bermasalah. Banyak juga aset pemerintah yang hilang.
Salah satu modus yang memiliki kontribusi besar hilangnya aset DKI karena aset tersebut tidak diurus.
"Modusnya ya nggak keurus. Makanya sekarang kita lagi inventarisasi," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Tak hanya itu, dia menilai banyak aset daerah yang tidak dijaga dengan baik sehingga ada sertifikat tanah yang hilang atau lupa menyimpan. Sehingga, banyak pihak yang dengan mudah mengklaim aset-aset yang dianggap tak bertuan tersebut.
Baca Juga: Cegah Aset DKI Digarong, Ini Kesepakatan Sofyan Djalil dan Ahok
"Kedua alas haknya tidak cukup kuat atau ketlisut, yang ketiga tidak ada papan namanya, tidak ada pengamanannya (milik DKI)," kata Djarot.
Untuk diketahui, pemprov DKI Jakarta kehilangan banyak aset tanah. Setidaknya, dari 22 perkara sengketa tanah yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkracht sampai akhir tahun lalu, DKI kalah di 10 kasus.
Setelah dibentuknya Badan Pengelolaam Aset Daerah (BPAD) dan pencatatan aset secara digital (e-asset), Djarot berharap tidak ada lagi aset yang hilang atau diserobot oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Selain itu, DKI juga telah menjalin kerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Jakarta serta Badan Pertanahan Nasional untuk mengamankan aset-aset.
Melalui kerja sama tersebut, pemerintah akan dibantu untuk memenangkan setiap kali ada gugatan.
"(Biasanya) dibantu (soal) dokumennya, ya cari sampai ketemu," kata Djarot.
Baca Juga: Tak Mau Aset DKI Digarong Oknum BPN, Ahok Temui Sofyan Djalil