Suara.com - Perang sipil di Timur Tengah telah berkecamuk selama tujuh tahun dan mengancam bikin kekacauan di seluruh wilayah.
Putih marah besar setelah AS menembak jatuh sebuah jet milik pemerintah Suriah.
Dilaporkan Metro.co.uk, Amerika mendukung pemberontak yang memerangi rezim Basher al-Assad dan juga memerangi ISIS di berbagai wilayah. Namaun, Rusia justru mendukung Assad.
AS menembak jatuh jet tempur Suriah karena telah menjatuhkan bom di dekat sekutu Amerika.
Baca Juga: Kecewa Digaji ISIS Rp600 Ribu di Suriah, SM Pulang ke Indonesia
Kementerian pertahanan Rusia saat ini menargetkan semua pesawat koalisi pimpinan AS jika mereka menyeberangi Sungai Efrat bagian barat.
Tetangga Suriah seperti Yordania telah bergabung dengan AS dan sekutu Teluk Arab Saudi, UEA dan Qatar.
Namun, sekarang mereka mendapat ancaman dari angkatan udara Rusia. Pejabat Kremlin saat ini menuntut AS memberikan penjelasan lengkap karena telah menembak jet SU-22.
Theresa May berbicara soal perkembangan tersebut, dengan mengatakan "Ada pengaturan dekonstruksi dalam keadaan yang sudah ada sehubungan aktivitas yang terjadi di langit Suriah dan pengaturan dekonstruksi itu akan berlanjut.
Dia menambahkan kemungkinan pemerintah Inggris ingin Rusia menggunakan tindakan yang "mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai wilayah udara yang penuh sesak."
Baca Juga: Sasar ISIS, Iran Tembakkan Misil ke Suriah