“Duitnya terpakai untuk beli rokok, yah nggak terbeli. Nggak bisa punya rumah, ingin punya TV saja susah banget,” cerita perempuan 30-an tahun itu.
Perhitungan Ayu saban bulan harus tepat, terlebih 3 tahun kemudian dia kembali mempunyai anak, Laskar Gama Prakasa. Susu dan makan anak-anak tidak boleh terlewat, namun sulit dilakukan. Ayu pun harus kerja serabutan untuk menambal kekurangan biaya rumah tangga. “Saya freelance apa saja. Bantu-bantu teman juga.”
Mengetahui keadaan keluarganya ‘serba mepet’, Koko sadar diri. Bertahap, Koko mengurangi konsumsi rokok dengan alasan utama beban hidup dan kesehatan. Selama 2 tahun terakhir, Koko mengurangi merokok dari 5 bungkus sampai sebungkus dalam sehari.
“Berat, karena sudah candu,” timpal Koko.
Baca Juga: Berhenti Merokok, Lelaki Ini Mampu Beli Motor Baru untuk Mudik