Jokowi Keluhkan Komoditas Unggulan Daerah Masih Monoton

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 17 Juni 2017 | 21:25 WIB
Jokowi Keluhkan Komoditas Unggulan Daerah Masih Monoton
Presiden Joko Widodo. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengeluhkan pengembangan jenis komoditas yang ditanam sebagai unggulan di daerah-daerah yang terlalu monoton dan tidak bervariasi.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo setelah meresmikan Jembatan Gantung Kali Galeh yang berada di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu.

Ia memberikan contoh kakao, di mana pernah membludak namun sempat mengalami penurunan harga yang cukup drastis.

"Sekarang diwajibkan ada industri kakao di sini, buat industri cokelat. Kebun kakao tidak dikembangkan sehingga antara 'supply' dan 'demand' enggak seimbang sehingga kita impor kakao. Kan enggak boleh seperti itu harusnya daerah yang memang siap ditanami kakao tanam, kopi tanam," ujar Presiden.

Baca Juga: TNI Bantah Tuduhan Terlibat Makar Terhadap Presiden Joko Widodo

Peluang-peluang dalam komoditas unggulan ini harus dapat dilihat oleh para kepala daerah. Mengingat orang yang dinilai memahami karakter wilayahnya adalah wali kota, bupati dan gubernur daerah tersebut.

"Jangan misalnya masyarakat diajak nanam sawit, begitu harga jatuh ya jatuh semua, nanam karet harga jatuh, ya jatuh. Mana yang menguntungkan mana tidak, petani diajak ke sana (diskusi). Kalau ada yang lebih baik, menjanjikan, tanam itu. Kita terlalu lama berpikir linier rutinitas," ujar Presiden.

Turut mendampingi Presiden di antaranya Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI