Rampok Tak Niat Bunuh, Tapi Kenapa Peluru Tembus Kepala Davidson?

Sabtu, 17 Juni 2017 | 17:06 WIB
Rampok Tak Niat Bunuh, Tapi Kenapa Peluru Tembus Kepala Davidson?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono saat rilis pelaku perampokan terhadap Davidson di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2017). (Suara.com/Nicholas Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pelaku perampokan disertai penembakan terhadap Davidson Tantono (30) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017, mengaku tidak berniat membunuh korban. Seperti diketahui, polisi telah mengamankan empat dari sepuluh tersangka perampokan keji tersebut. 
 
Pasalnya, dalam aksi-aksi sebelumnya kelompok ini tidak pernah membunuh korbannya. Diketahui, kelompok perampok asal Lampung ini sudah beraksi sebanyak 23 kali dalam periode April hingga Juni 2017 sebelum akhirnya merampok Davidson.
 
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Jenderal Polisi Argo Yuwono di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2017).
 
"Nah kemudian kelompok ini biasanya tidak bunuh korban, minimal melukai," kata Argo.
 
Argo mengatakan, diduga karena pelaku mempertahankan tas yang berisi uang sehingga dengan spontan pelaku menembak kepala korban. Dikabarkan sebelumnya, Davidson yang membawa tas berisi uang ratusan juta tidak menyerah saat hendak dirampok. 
 
"Karena korban melawan (terjadi tarik menarik) akhirnya terjadi hal itu (penembakan)," katanya.
 
Setelah merampok Davidson, kata Argo, pelaku yang diduga berjumlah kurang lebih 10 orang tersebut sudah melarikan diri dan menyebar ke berbagai daerah. Buktinya empat orang, termasuk satu yang tewas, telah ditangkap polisi di wilayah yang berbeda. Karena itu, kepolisian terus mengejar pelaku lainnya termasuk kapten kelompok yang berperan sebagai eksekutor penembakan terhadap Davidson.
 
"Tapi karena kemarin bunuh jadi mereka nyebar," kata Argo.
 
Sebelumnya Argo mengatakan sebelum melakukan aksinya kelompok ini terlebih dahulu berkumpul di sebuah apartemen. Begitu juga setelah melakukan perampokan terhadap Davidson.
 
"Mereka ini sebelum dan sesudah aksi kumpul di apartemen wilayah Jakarta Timur. Habis aksi balik lagi ke apartemen," kata Argo.
 
Adapun 23 lokasi beserta uang hasil rampokkan sebelumnya oleh kelompok Lampung ini adalah di Tangerang senilai Rp60 juta, Cirebon Rp10 juta, Caringin Rp60 juta, Rawa Buaya Rp40 juta, Pesing Rp80 juta, Bekasi Rp800 ribu, Pemda Bogor Rp60 juta, Kampung Melayu Rp60 juta, Cidahu Rp31 Juta, Cirebon Rp60 juta, Kalijodo Rp80 juta, Cengkareng Rp20 juta, Taman Topi Rp40 juta, Ciawi Rp60 juta, Ciluwer Rp30 juta, Kampung Melayu Rp50 juta, Pasar Minggu Rp70 juta, Kalibata Rp30 juta, Poris Rp20 juta, Kedung Halang Rp100 juta, Kalimalang Rp50 juta, Cikarang Rp150 juta, dan Indovision Rp100 juta.

REKOMENDASI

TERKINI