Heboh Gajah Mada Jadi 'Syaikh Gaj Ahmada', Ini Penjelasannya

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 16 Juni 2017 | 21:25 WIB
Heboh Gajah Mada Jadi 'Syaikh Gaj Ahmada', Ini Penjelasannya
Patung Adipatih Gajah Mada tengah bersamadi, di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Dalam foto ini, Lesbumi menambahkan secara digital gambar sorban untuk mengkritik orang-orang yang mengklaim Gajah Mada sebagai 'Syeikh Gaj Ahmada'. [Facebook/Lesbumi NU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, klaim tersebut mendapat banyak bantahan. Salah satu yang membanah adalah akun resmi milik Lembaga seniman budayawan muslimin Indonesia (Lesbumi).

Lembaga kesenian yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menuliskan, klaim tersebut bisa disebut sebagai praktik “cocoklogi” atau secara penafsiran bahasa Jawa ke bahasa Arab yang serampangan.

Hal tersebut sebenarnya bukan praktik baru. Lesbumi menyebut, dasar logika “otak-atik gathuk” tersebut sudah dimulai oleh kolonial Belanda ketika memprakarsai buku Serat Darmogandhul dan Suluk Gatoloco.

Berikut nukilan penjelasan Lesbumi tersebut:

Baca Juga: Apa Kata Sterling Soal Peluang Man City Musim Depan?

”Mari sejenak kita uji penafsiran nama Gajah Mada dengan ilmu cocokologi dengan nalar otak-atik gathuk yang menetapkan nama itu berasal dari kata ’Fatih Haji Ahmada’ yang berubah menjadi ’Patih Gaj Ahmada’ yang bermakna ’Patih Haji Ahmada Sang Penakluk’.”

”Sejak kapan nama Patih Gaj Ahmada digunakan? Dalam sumber prasasti, kronik, naskah kidung, atau dongeng lisan apa sekali pun nama super aneh itu digunakan? Jawabnya, nama ’Gaj Ahmada’ untuk kali pertama digunakan oleh Herman Sinung Janutama dalam buku ’Kesultanan Majapahit’. Sebelum itu, belum pernah ada satu manusia pun yang menulis dan menafsirkan tokoh ’Rakryan Mahpatih Amangkubhumi Pu Gajah Mada’ dengan nama ’Patih Gaj Ahmada’.”

Karena kebenaran klaim itu sangat diragukan, klaim Gajah Mada sejatinya adalah Gaj Ahmada beserta atribut lainnya justru menjadi bahan lelucon warganet.

Akun @berhalanada secara satire menyandingkan ‘Gaj Ahmada’ dengan sejumlah pemikir kelas dunia yang juga namanya dibuat jadi pelesetan.

“Akhirnya, kita akan tahu bahwasanya Gaj Ahmada adalah karib dari Fauzan Nietzsche, Ahmad Al Marx, Lenin Abd Al Salam, Che Al Ghivara dkk,” tulis @berhalanada.

Baca Juga: Nur, Gadis Indonesia di Suriah: Aku Ditipu Mentah-mentah ISIS

Sementara akun@Anton_djakarta berlagak menjadi sejarawan dengan menuliskan lelucon, “dulu pasukan Gaj Ahmada selalu membawa koki dari Tartar namanya A Koen, dia jago banget bikin bakmi.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI