Jenderal Diduga Terlibat, Novel Diingatkan Hati-hati Bicara

Jum'at, 16 Juni 2017 | 11:45 WIB
Jenderal Diduga Terlibat, Novel Diingatkan Hati-hati Bicara
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jendaral Setyo Wasisto [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta penyidik KPK Novel Baswedan berhati-hati memberikan keterangan yang belum terbukti kebenarannya. Hal ini terkait pernyataan Novel kepada majalah TIME yang menyebutkan ada dugaan perwira polisi terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

"Kalau dia menyebut nama, sebaiknya hati-hati, karena kalau menyebut nama dan tidak terbukti ada implikasi hukum," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Novel ketika itu tidak menyebut nama ketika itu. Novel hanya menyampaikan keheranannya karena sampai dua bulan penyelidikan, polisi belum menemukan pelaku. Novel mengaku mendapat informasi ada jenderal kepolisian yang diduga terlibat.

Informasi tersebut, kata Setyo, tentu tetap akan diperiksa polisi.

"Kemarin sudah ke sana, tapi oleh dokter tidak diizinkan, harus ada dokter, dan dokternya sedang cuti. Dan kita hanya diberikan akses lima menit. Tapi kita sudah memberikan daftar pertanyaannya tapi sampai sekarang belum dijawab (Novel)," kata dia.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo berharap Novel jangan asal sebut kalau tidak punya bukti.

"S‎tatement seperti itu sebaiknya dihindari karena pasti akan buat gaduh. Kenapa nggak langsung saja sebut atau tunjuk hidung, siapa jenderal itu? Selesai langsung proses hukum. Kalau saling tuding-tuding buruk bagi stabilitas nasional apalagi terkait jenderal, nanti jenderal-jenderal polisi ini saling curiga di antara mereka," kata Bambang di DPR, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Anggota Komisi III DPR Syarifudin Suding juga mengatakan informasi seperti ini seharusnya tidak ungkap ke publik. Menurutnya, hal itu seharusnya bisa disampaikan ke penyidik supaya ditindaklanjuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI