Sibuk Menelepon, Pemuda Tewas Disambar Kereta di Bogor

Chaerunnisa
Sibuk Menelepon, Pemuda Tewas Disambar Kereta di Bogor
Pekerja memperbaiki jalur rel kereta api yang ambles di jalur KRL Manggarai-Sudirman di Jakarta, Selasa (23/5/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]

Seorang pemuda tewas disambar kereta di Bogor karena sibuk menelepon.

Suara.com - Seorang pemuda tewas tertabrak kereta api commuter line Bogor-Jakarta saat melintas di perlintasan Kebon Anggrek, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis malam.

Pemuda diketahui bernama Tiyo Kusuma Atmaja, kelahiran 3 Oktober 1996 warga Kampung Cibuluh, RT 06/ RW 03 Kelurahan Kedung Badak, Kota Bogor.

"Menurut saksi mata saat kejadian, korban baru turun dari sepeda motor hendak menyeberang sambil menelepon," kata Petugas BPBD Kota Bogor, Djaya Thoha.

Diduga korban yang tengah menggunakan telepon seluler tidak menyadari kedatangan kereta dari arah Bogor menuju Jakarta. Di lokasi, warga sekitar sempat meneriaki korban ada kereta melintas.

Baca Juga: Hampir 60 Ribu Penumpang Berangkat dari Pasar Senen saat Libur Isra Miraj dan Imlek

"Tetapi korban tidak mendengar sama sekali, hingga akhirnya tertabrak kereta yang sedang melaju," ungkapnya.

Djaya mengatakan, kejadian kecelakaan kereta tersebut telah ditangani personel Polsek Tanah Sareal. Jenazah korban juga telah dibawa ke rumah sakit atas persetujuan pihak keluarga.

Di hari yang sama, terjadi dua kali kecelakaan orang tertabrak kereta, dengan korban sama seorang laki-laki. Laporan berikutnya, seorang lelaki tertabrak kereta di perlintasan bawah jembatan Ardio, dekat Pasar Anyar.

"Kami dapat laporan dari masinis ke petugas keamanan, kalau ada nabrak kereta," katanya.

Namun, lanjut Djaya, pihaknya belum mendapatkan laporan resmi identitas korban yang mengalami kecelakaan di bawah jembatan Ardio. Korban hanya diketahui soerang laki-laki.

Baca Juga: Kereta Cepat Whoosh Berhenti Mendadak! Benda Asing di Jalur Bikin Penumpang Terlantar di Halim

"Saat ini kedua korban tabrakan kereta sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," tutup Djaya. (Antara)