Suara.com - Juara dunia lima kali Jorge Lorenzo masih menaruh kekecewaan terkait hasil seri terakhir MotoGP di Sirkuit Catalunya, Barcelona, 11 Juni lalu.
Betapa tidak, sempat memimpin selama lima lap, pebalap Ducati ini akhirnya harus puas finis peringkat keempat.
Lorenzo pun menggerendeng gaya balap rivalnya, Marc Marquez. Dia menuding pebalap Repsol Honda itu terlalu agresif saat melewati dirinya di Tikungan 10 pada lap keenam.
Akibatnya, Lorenzo bukan hanya harus terpuruk ke posisi kedelapan, tapi juga hampir jatuh jika tidak memutuskan mengalah untuk tidak memaksakan keadaan.
Baca Juga: Disambut Hangat Fans Indonesia, Ini Kata Ganda Putri Cina
"Saya bisa bertahan setengah detik di depan Marquez dengan cukup mudah, lalu dia menyalip dengan agresif (di Tikungan 10), dan saya harus mengangkat motor," kata Lorenzo, 30 tahun, dikutip dari Motorsport, Kamis (15/6/2017).
"Jika saya tidak mengangkat motor, kami berdua akan jatuh," terangnya.
"(Lalu) saya disusul (Dani) Pedrosa dan pebalap lainnya, saya mulai berkendara lebih buruk, ban mulai haus, dan saya harus berpikir agar tidak menabrak."
"Ketika orang-orang di depan saya mulai kehilangan daya cengkeram ban--grip--, dan mulai menurun performa motornya, saya justru malah membaik performanya," jelas Lorenzo.
Balapan sendiri dimenangkan rekan setim Lorenzo, Andrea Dovizioso. Disusul kemudian oleh Marquez dan Pedrosa.
Baca Juga: Kalah dari Unggulan 5, Ganda Putri Indonesia Ini Angkat Koper
Kemenangan di Catalunya jadi yang kedua secara berturut-turut bagi tim Ducati. Di seri sebelumnya, Dovizioso juga mengantarkan Ducati berjaya di Sirkuit Mugello, Italia, 4 Juni 2017.