Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengambil keputusan tergolong tak lazim, ketika negerinya dilanda perang melawan teroris.
Duterte mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai presiden sejak pekan ini. Padahal, seluruh jajaran pemerintahan, militer, dan rakyat tengah diliputi kekhawatiran setelah Kota Marawi,Pulau Mindanao, dikuasai teroris Maute yang berafiliasi dengan gerombolan ISIS.
"Presiden memutuskan untuk cuti. Dia kelelahan, dan ingin memulihkan tenaganya pekan ini," ungkap Juru Bicara Kepresidenan Ernesto Abella, seperti dilansir AFP, Kamis (15/6/2017).
Baca Juga: Pesan Ahok Setelah Djarot Jadi Gubernur Jakarta
Duterte, tak lagi tampil di hadapan publik sejak Minggu (11/6/2017). Ia juga tak mengikuti sejumlah agenda resmi kenegaraan.
Meski begitu, Abella membantah rumor yang berkembang bahwa sang presiden sakit. Ia juga tak bisa memperkirakan tanggal pasti Duterte kembali bertugas.
"Aku tak memunyai wewenang untuk memublikasikan kapan presiden akan kembali. Tapi yang bisa dipastikan adalah, Presiden Duterte dalam keadaan sehat," tandasnya.
Untuk diketahui, peperangan antara militer Filipina dengan teroris Maute masih berlangsung di Kota Marawi. Sementara ini, sudah 58 orang tentara dan polisi Filipina yang tewas dalam pertempuran.
Baca Juga: Kasih Bayi Nama Asing, Orangtua di Mesir Terancam Penjara