Presiden Joko Widodo kembali menghidupkan bulan Ramadan dengan bersilaturahmi. Pada Rabu sore (14/6/2017), giliran para jurnalis yang bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan, yang mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama Kepala Negara.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Presiden bersama-sama para jurnalis mendengarkan tausiah Ramadan yang disampaikan oleh Trainer Pemahaman Alquran dan Hadist Adipura dan dilanjutkan salat Magrib berjamaah di Istana Negara Jakarta.
Usai santap malam, Presiden Joko Widodo juga memberikan kuis yang berhadiah sepeda kepada para jurnalis yang hadir. Beragam pertanyaan mulai dari Pancasila, nama ikan, nama provinsi dan ibukota, hingga peragaan pencak silat pun diajukan Presiden.
Baca Juga: Jokowi Minta Dua Sektor Andalan Bali Dijaga Pertumbuhannya
Namun, kali ini Presiden juga memberikan hadiah sepeda kepada jurnalis yang mengenakan kaos kaki bolong. Sontak saja kejadian tersebut mengundang gelak tawa para jurnalis dan menjadikan acara tersebut lebih bersahabat.
Peran Media Bangun Produktivitas Bangsa
Di akhir acara, Presiden Joko Widodo kemudian menyampaikan sambutan tentang pentingnya peran media dalam membangun sebuah negara, utamanya dalam menumbuhkan sikap optimisme pada masyarakat.
"Saya titip bahwa media ini sangat penting, pers ini sangat penting, terutama bagaimana menumbuhkan sebuah optimisme bagi bangsa ini," ujar Presiden.
Lebih lanjut Kepala Negara juga mengingatkan peran media dalam membangun etos kerja dan produktivitas guna berkompetisi dengan negara lain.
Baca Juga: Jokowi: Zakat Mendorong Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
"Karena problem besar negara kita adalah justru di situ, etos kerja, membangun etos kerja dan membangun produktivitas," ungkapnya.
Menurutnya, dua hal tersebut dapat menjadikan masyarakat Indonesia memiliki pemikiran positif dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
"Kita harapkan output produk-produk yang keluar dari etos kerja yang tinggi dengan produktifitas yang tinggi betul-betul menjadikan negara ini sebuah negara besar, makmur, dan sejahtera," ucap Presiden.
Harapan tersebut diyakini Presiden melihat banyaknya sumber daya berkualitas yang ada di Tanah Air.
"Saya meyakini itu karena potensi yang ada, ini ada. Kekuatan yang ada, ada. SDM yang ada, ada," kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Johan Budi.