Siapa Bilang Demokrasi Indonesia Jelek, Ini Penjelasan Ilmuwan AS

Kamis, 15 Juni 2017 | 06:30 WIB
Siapa Bilang Demokrasi Indonesia Jelek, Ini Penjelasan Ilmuwan AS
Kepadatan pemukiman penduduk terlihat dari ketinggian di salah satu kawasan di Jakarta, Rabu (28/9/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dan ini penting, yang menang naik, dan yang kalah turun. Tanpa berkelahi atau saling membunuh," Jeffrey menambahkan.

Kata dia, banyak negara yang mencoba berdemokrasi, tapi tidak bisa berbuat seperti di Indonesia. Jadi, meskipun dengan segala kekurangan demokrasi di Indonesia sudah lumayan.

Perbandingan Demokrasi Indonesia dan Filipina

Menurut dia setiap pemilu di Filipina selalu ada 100 sampai 200 orang yang tewas karena kompetisi politik memakai kekerasan. Dan separuh yang dibunuh adalah calon-calon yang berkampanye. 

"Itu adalah negara tetangga yang sebenarnya punya sejarah demokrasi jauh lebih panjang dari Indonesia. Tetapi yang istimewa dari Indonesia, tidak ada kekerasan dalam demokrasi," kata Jeffrey.

"Dan harus diperhatikan, di Indonesia, kalau ada yang meninggal saat pemilu, itu karena serangan jantung karena kalah dan mati," imbuh Jeffrey.

Selain itu, kata dia, institusi security seperti Polisi dan TNI juga bekerja profesional dan mendukung proses politik. Padahal, seringkali ada figur-figur tertentu yang mau bermain secara langsung dalam politik.

"Tetapi tidak bisa tanpa reaksi cukup besar dari kalangan masyarakat, media dan kalangan elit juga," ujar Jeffrey.

Problem yang paling besar di Indonesia bukan demokrasinya, kata Jeffrey, tapi yang menjadi masalahnya justru kelemahan sistem hukum. 

"Transisi demokrasi belum tentu transisi ke sistem hukum yang kuat, adil dan bebas dari korupsi. Kalau hukum jadi lebih kuat di Indonesia demokrasi pun akan jadi lebih sehat," kata Jeffrey.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI