Suara.com - Sebanyak 12 orang dinyatakan tewas dalam kebakaran besar di satu apartemen Kota London, Inggris, dan dikhawatirkan korban tewas akan bertambah karena banyak korban terluka berat. Demikian laporan polisi setempat, Rabu (14/6) waktu setempat.
Api melalap apartemen setinggi lebih dari 20 lantai di pusat Kota London, pada Rabu dini hari, dan menelan korban dari 50 orang terluka dan beberapa warga terjebak di dalam bangunan itu karena sedang tidur.
Seorang pemimpin masyarakat setempat mengatakan ,"Tidak ada orang yang tinggal di lantai tiga teratas yang selamat". Reporter Mirror, Andy Lines mengatakan dirinya menyaksikan pemandangan hari ini yang "mengingatkan pada 9/11".
Seorang juru bicara Polisi Metropolitan mengatakan, kebakaran yang terjadi di Grenfell Tower pada dini hari tadi, "Dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Baca Juga: Pemukiman Padat Tembok Bolong Kebakaran, 17 Damkar Diturunkan
Sekitar 60 orang dilarikan ke enam rumah sakit di London dan puluhan orang masih hilang. Saat puing-puing terus berjatuhan dari gedung tersebut, seorang saksi mata melihat ada "anak yang sedang terbakar" melompat dari lantai 22 saat api terus menjalar.
Yang lain, yang kehilangan temannya, menangis dalam wawancaranya dengan TV dan berkata, "Kami melihat banyak hal (mengerikan)."
Api membakar sisi bangunan, sementara itu 200 petugas pemadam kebakaran berjuang mengatasi kebakaran tersebut selama berjam-jam dengan menggunakan 40 mesin pemadam api.
Asap hitam membubung tinggi di udara London, beberapa jam setelah api pertama kali muncul.
Regu pemadam kebakaran London mengatakan, api melahap seluruh lantai bangunan Grenfell Tower, tempat sekitar ratusan orang tinggal di Lancaster West Estate, London Barat.
Baca Juga: Empat dari Lima Korban Tewas Kebakaran KM Mutiara Teridentifikasi
"Kami melarikan 30 penderita ke lima rumah sakit," kata petugas layanan ambulans London.
Sejumlah orang terjebak dalam kebakaran itu, beberapa penghuni dengan putus asa berteriak meminta tolong dari lantai atas ketika api mulai menyebar, menurut laporan beberapa media Inggris. (Mirror)