Diculik ISIS Sejak Usia 3 Tahun, Christina Akhirnya Bertemu Ibu

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 14 Juni 2017 | 15:00 WIB
Diculik ISIS Sejak Usia 3 Tahun, Christina Akhirnya Bertemu Ibu
Christina (digendong paling kanan), gadis cilik yang tiga tahun silam diculik ISIS. Ketika itu usianya baru tiga tahun. [Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Christina, bocah Kristen Irak yang diculik gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tiga tahun silam akhirnya dilepaskan dan kembali bertemu kedua orangtuanya.

Gadis cilik tersebut, seperti dilansir New York Post, Senin (12/6/2017), diculik bandit-bandit ISIS di Irak ketika dirinya masih berusia tiga tahun. Kekinian, ia sudah berusia 6 tahun.

Lantaran diculik bromocorah ISIS ketika masih balita, Christina praktis tak mengenali ayah, bunda, dan saudara-saudaranya yang lain ketika kembali dipertemukan, Sabtu (10/6) pekan lalu.

Suasa mengharukan dan derai air mata mewarnai pertemuan kembali Christina dengan keluarganya tersebut.

Baca Juga: Rizieq Ketemu Zakir Naik di Arab Saudi, Mereka Bicarakan Apa?

"Ini adalah hari terhebat yang pernah kumiliki selama hidupku, hari di mana Christinaku sayang kembali," tutur Aida Nuh, sang bunda.

Begundal-begundal ISIS menculik Christina di Kota Qaraqosh, 10 mil dari Mosul, yang menjadi pusat komunitas Kristen. Peristiwa itu terjadi pada suatu hari di tahun 2014 silam.

Ratusan dari ribuan warga Kristen di daerah yang dikenal dengan sebutan Nineveh Plain tersebut, melarikan diri pada tahun tersebut.

Namun, keluarga Christina saat itu memutuskan untuk tetap bertahan menghadapi ISIS yang datang menyerbu. Sebabnya, sang ayah, Khader, buta.

Hingga suatu ketika, 22 Agustus 2014, gerombolan ISIS yang dikenal gemar memerkosa tersebut menyeruak masuk ke rumah Christina.

Baca Juga: Dituduh Curi Tas Hermes, TKI Terancam Dipenjara di Singapura

Balita tersebut dirampas dari pelukan sang ibu. "Mereka berjalan ke arahku. Mereka mengambil putri kecilku dari pelukanku dan pergi begitu saja," kenang Aida.

Setelah putrinya diculik, Aida dan Khader yang tak bisa berbuat apa-apa akhirnya memutuskan membawa dua putri dan dua putra lainnya mengungsi ketika pasukan ISIS akan datang.

Mereka sekeluarga mengungsi ke wilayah otonom Kurdi Irak, yang dilindungi tentara dan milisi Partai Komunis Kurdi.

"Dua tahun terakhir, kami sekeluarga hidup di karavan. Aku dan seluruh keluarga sangat gembira mendengar dia kembali. Oh, Christina, adikku sayang," tutur YazKheder, kakak lelaki Christina.

Christina ditemukan sebatang kara di Havy al-Tanak, daerah miskin di dekat Mosul yang sebelum dibebaskan menajdi ibu kota ISIS di Irak.

Ia lantas dievakuasi ke kamp pengungsian wilayah ibu kota Kurdi, Erbil, yang ternyata orangtuanya juga berada di sana.

"Aku sekarang bersama ibu dan ayah," tutur Christina sembari memainkan bonekanya di karavan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI