Suara.com - Christina, bocah Kristen Irak yang diculik gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tiga tahun silam akhirnya dilepaskan dan kembali bertemu kedua orangtuanya.
Gadis cilik tersebut, seperti dilansir New York Post, Senin (12/6/2017), diculik bandit-bandit ISIS di Irak ketika dirinya masih berusia tiga tahun. Kekinian, ia sudah berusia 6 tahun.
Lantaran diculik bromocorah ISIS ketika masih balita, Christina praktis tak mengenali ayah, bunda, dan saudara-saudaranya yang lain ketika kembali dipertemukan, Sabtu (10/6) pekan lalu.
Suasa mengharukan dan derai air mata mewarnai pertemuan kembali Christina dengan keluarganya tersebut.
Baca Juga: Rizieq Ketemu Zakir Naik di Arab Saudi, Mereka Bicarakan Apa?
"Ini adalah hari terhebat yang pernah kumiliki selama hidupku, hari di mana Christinaku sayang kembali," tutur Aida Nuh, sang bunda.
Begundal-begundal ISIS menculik Christina di Kota Qaraqosh, 10 mil dari Mosul, yang menjadi pusat komunitas Kristen. Peristiwa itu terjadi pada suatu hari di tahun 2014 silam.
Ratusan dari ribuan warga Kristen di daerah yang dikenal dengan sebutan Nineveh Plain tersebut, melarikan diri pada tahun tersebut.
Namun, keluarga Christina saat itu memutuskan untuk tetap bertahan menghadapi ISIS yang datang menyerbu. Sebabnya, sang ayah, Khader, buta.
Hingga suatu ketika, 22 Agustus 2014, gerombolan ISIS yang dikenal gemar memerkosa tersebut menyeruak masuk ke rumah Christina.
Baca Juga: Dituduh Curi Tas Hermes, TKI Terancam Dipenjara di Singapura
Balita tersebut dirampas dari pelukan sang ibu. "Mereka berjalan ke arahku. Mereka mengambil putri kecilku dari pelukanku dan pergi begitu saja," kenang Aida.