Banyak Jurnalis Kurang Menyadari Pentingnya Masalah Persekusi

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 14 Juni 2017 | 09:41 WIB
Banyak Jurnalis Kurang Menyadari Pentingnya Masalah Persekusi
Diskusi AJI Jakarta bertema Kebebasan Versus Persekusi Negara Gagal Lindungi Warga Negara di Jakarta, Sabtu (10/6/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Persekusi menjadi persoalan serius di Indonesia yang sudah terjadi sejak lama. Sayangnya, mayoritas jurnalis di Indonesia masih banyak yang belum memahami betapa urgensinya persoalan persekusi ini.

Kritikan ini disampaikan Editor BBC Indonesia, Ging Ginanjar dalam diskusi bertema "Kebebasan Versus Persekusi: Negara Gagal Lindungi Warga Negara" yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, di Jakarta Selatan, Sabtu (10/5/2017).

"Sewaktu saya mewawancarai Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, dalam sebuah jumpa pers di Mabes Polri, sewaktu muncul pertama kali kasus persekusi Dokter Fiera Lovita di Solok, Sumatera Barat, dia mengatakan tidak ada masalah. Masalah tersebut sudah didamaikan," kata Ging.

Baca Juga: Elsam Sebut Persekusi Sudah Terjadi Sejak Era Yesus Kristus

Belakangan, setelah muncul pernyataan personel Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bahwa persekusi adalah tindakan main hakim sendiri yang tak bisa dibenarkan dalam negara hukum, barulah sikap jajaran personel Polri berubah. Polri kini bersikap lebih tegas terhadap maraknya aksi persekusi.

"Namun satu hal yang mengkhawatirkan saya, justru banyak teman-teman wartawan tidak bertanya soal persekusi. Banyak wartawan muda yang sepertinya belum menyadari bahwa ini adalah masalah sangat serius yang harus diangkat dalam sebuah pemberitaan," jelas Ging.

Oleh sebab itu, Ging berharap media massa di Indonesia memberikan perhatian yang lebih serius terhadap masalah persekusi. Termasuk memberikan pemahaman betapa pentingnya masalah persekusi sebagai persoalan yang perlu diangkat.

"Terlebih persekusi yang memang seringkali dilakukan oleh kelompok intoleran," tutup Ging.

Baca Juga: Istri Kapolri Kecam Persekusi Perempuan dan Anak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI