Saat diwawancarai TIME di ruangan Rumah Sakit di Singapura itu, Novel mengungkapkan keinginannya untuk kembali bekerja.
Dalam wawancara dengan TIME Novel ditemani ibunya (62) yang digambarkan TIME duduk di tempat tidur di samping Novel sambil menggosok lengannya.
Kepada TIME dia mengaku prihatin dengan kondisi anaknya, walaupun Novel tidak terlalu memperhatikan dirinya sendiri.
"Ya, jalannya benar, menghadapi korupsi itu benar. (Tapi) Bila hal seperti ini terjadi, apa yang harus dilakukan? Dia punya anak, apa jadinya masa depan mereka?," kata ibu Novel.
"Ketika terjadi seperti ini saya takut. Dia pulang larut malam, kadang tiga hari dalam suatu waktu dia tidak pulang," sambung dia.
Dalam wawancara tersebut, Novel mengatakan bahwa kasus penggelapan yang tengah dia tangani kemungkinan akhirnya melibatkan puluhan anggota parlemen. Dia juga memikirkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan terhadapnya, bahwa keadilan harus ditegakkan.
Novel yakin, Presiden Jokowi telah memerintahkan polisi memprioritaskan kasus yang menimpanya. Namun, dia tidak tahu apakah presiden telah mengevaluasi penyelidikan selama dua bulan dan masih belum menemukan tersangka.
"Jika ada seseorang yang bekerja di pemerintahan yang memerangi korupsi yang diserang berkali-kali dan tidak ada satupun kasus yang diselesaikan, ini adalah masalah bagi negara," ujar Novel.
"Setelah saya, siapa yang akan berikutnya?" tandasnya. (TIME)
Baca Juga: Hari ke-60 Pascapenyerangan, Begini Kondisi Novel Baswedan