Djarot Tak Membela Pegawai Transjakarta yang Mogok

Selasa, 13 Juni 2017 | 13:19 WIB
Djarot Tak Membela Pegawai Transjakarta yang Mogok
Puluhan unit bus Transjakarta mogok beroperasi di sepanjang Halte Harmoni, Jakarta, Senin (12/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak akan membela para pegawai operator Transjakarta yang melakukan demonstrasi dan mogok kerja. Djarot meminta mereka untuk bekerja kembali.

Djarot mengatakan jika tuntutan mereka meminta diangkat menjadi karyawan tetap, maka harus berkinerja baik.

"Kalau nggak mau kerja baik. Kalau minta jadi pegawai tetap harusnya bagus dong, tidak seperti seperti itu, tidak merugikan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Djarot memastikan akan ada sanksi bila aksi mogok kerja pegawai Transjakarta ada misi lain di luar menuntut pengangkatan sebagi karyawan.

Baca Juga: Djarot Minta Cari Tahu Siapa Provokator Mogok Awak Transjakarta

"Nggak tahu, kita lihat dulu. Kalau itu betul untuk perbaikan nasib mereka ya oke, tapi kalau di luar itu kita harus cegah. Nggak-apa (kekurangan pegawai), kita bisa rekrut lagi," kata Djarot.

Aksi mogok kemarin dianggap telah mencoreng nama PT. Transportasi Jakarta, selaku Badan Usaha Milik Daerah DKI yang bergerak di bidang transportasi.

"Yang rusak bukan nama dia, tapi ya Transjakarata, BUMD. Dan itu di bulan puasa lagi," katanya.

Mantan Wali Kota Blitar Jawa Timur itu meminta pegawai mengajukan surat pengunduran diri apabila sudah tidak betah kerja di Transjakarta.

"Kalau misalnya dia sudah nggak kerasan, nggak mau lagi (kerja) nggak apa-apa kok, kita rekrut (pegawai) yang baru lagi," kata Djarot.

Baca Juga: Transjakarta Akui Sulit Angkat Semua Karyawan Jadi Tetap

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI