Ulama Beri Pencerahan di Depan Ratusan Mantan Napi Terorisme

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 13 Juni 2017 | 12:35 WIB
Ulama Beri Pencerahan di Depan Ratusan Mantan Napi Terorisme
Diskusi dengan para mantan narapidana kasus terorisme. [Dok Panitia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wasekjend MUI Pusat Amirsyah Tambunan menekankan pentingnya mewujudkan Islam yang moderat, cinta damai dan berkeadilan dalam konteks NKRI. Hal demikian disampaikan Amirsyah didepan ratusan mantan terpidana napi kasus terorisme. Dirinya tidak ingin lagi ada anak- anak bangsa yang dikorbankan oleh jaringan- jaringan teroris dengan mengatasnamakan agama dan jihad.

“Jadi maksud saya bagaimana kita memahamkan islam yang moderat dalam membangun negara yang juga moderat dalam konteks NKRI,” ujar Amirsyah saat menjadi pembicara dalam kegiatan diskusi dengan para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) di Jakarta, Minggu (11/6/2017).

Adapun akar dari terjadinya permasalahan terorisme menurut Amirsyah disebabkan karena persepsi kondisi tertindas secara terus menerus oleh negara- negara barat. Dan sebagian kalangan menganggap kondisi tersebut adalah ketidakadilan yang harus diubah dengan cara berjihad.

Baca Juga: Oman Fathurahman: Bukti Wajah Islam & Ulama Toleran di Masa Lalu

“Jihad is jihad hukumnya wajib karena tujuannya perbaikan. Terorisme itu haram karena sifatnya merusak dan menghancurkan,” imbuhnya.

Guna mencegah masuknya pemahaman yang keliru kepada anak-anak bangsa, dirinya ingin membentengi generasi muda dari segi pendidikan, dan juga ekonomi.

“Umat Islam harus mengisi penegakan keadilan dengan kekuatan pendidikan dan membangun kekuatan ekonomi. Mereka harus dididik agar tidak tumbuh bibit radikalisme dan terorisme,” kata Amirsyah.

Sementara Ketua Harian Tanfidziyah PBNU, Marsudi Syuhud memberi pencerahan kepada para peserta mantan napi kasus teroris agar mereka bisa memanage kehidupan yang diberikan Allah dengan sebaik baiknya. Hal ini dikatakan Marsudi dapat menjadi kunci pembuka pintu rezeki.

“Kita bangun kekuatan untuk merubah keadaan dari yang Allah tidak senang menjadi yang Allah senangi. Dari yang masyarakat tidak senangi, menjadi yang mereka senangi,” kata Marsudi.

Baca Juga: Wiranto: Jangan Digeneralisir, Cuma Ulama Berkasus yang Diproses

Dirinya juga mengkutip salah satu perkataan yang paling populer disaat bulan Ramadhan. Hadits ini diyakini Marsudi dapat memudahkan terbukanya pintu rezeki, dan terbukanya pintu ampunan.

“Pada bulan puasa ini ada hadits yg sangat terkenal karena musiman setiap bulan puasa yaitu Man shoma romadhona imanan wakhtisaban, ghufirolahu ma taqodama min dzanbih. Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda : Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosanya yang telah lalu. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim),” jelasnya.

Untuk memudahkan mengalirnya rezeki, Marsudi mengingatkan agar seluruh umat membangun konektifitas dengan Allah sebagai Sang Khalik. Dari penjelasan tersebut Marzudi berharap umat muslim dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari- hari sehingga tercipta kedamaian dan kententraman dalam hidup bermasyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI