Jokowi Telepon Emir Qatar soal Konflik di Teluk Arab

Selasa, 13 Juni 2017 | 11:12 WIB
Jokowi Telepon Emir Qatar soal Konflik di Teluk Arab
Presiden Joko Widodo menggelar Rapat Terbatas di Kantor Presiden membahas penggunaan anggaran Asian Games dan Asian Para Games 2018, Rabu (7/6/2017). [Twitter@setkabgoid]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia ingin berperan untuk memediasi konflik Qatar dengan sejumlah negara-negara Arab. Sudah beberapa pekan ini Qatar diembargo oleh negara-negara teluk.

Presiden Joko Widodo menelepon sejumlah presiden dan Kepala Pemerintahan negara-negara kawasan Teluk Arab tersebut, salah satunya Recep Tayyip Erdogan.

‎"Sampai saat ini saya sudah telpon Presiden Turki Erdogan, saya bicara banyak. Saya juga sudah telepon Emir Qatar, Syekh Tamim (bin Hamad Al Thani), berbicara banyak juga. Kemudian kemarin malam saya juga telepon lagi ke Syekh Mohammed dari Uni Emirat Arab, juga berbicara banyak," kata Jokowi usai menghadiri acara membagi-bagikan 200.000 sembako ramadan dari perusahaan-perusahaan BUMN di Mesjid Al Mubarok, Rawa Bebek, Jakarta Barat (13/6/2017).

Jokowi mengaku ingin mendapatkan keterangan secara langsung dari para kepala pemerintahan negara-negara Timur Tengah tersebut.‎ Dia ingin tahu duduk perkara dan sumber konfliknya, sehingga dengan begitu Indonesia bisa menentukan sikap dan berperan dalam memediasi konflik mereka.

Baca Juga: Indonesia Diharapkan "Damaikan" Qatar dan Arab

"Saya ingin mendapatkan masukan terlebih dahulu,‎ seperti persoalan dasarnya apa, sehingga nanti kita bisa berperan di sebelah mana. Jadi sementara ini saya belum bisa bicara di sebelah mana kita akan berperan. Tetapi saya akan terus menelpon negara-negara yang berkaitan dengan gesekan yang terjadi di Timur Tengah, terutama antara Saudi Arabia dan Qatar," terang dia.

Tekait dengan dorongan sejumlah pihak agar Indonesia menjadi mediator rekonsiliasi Qatar‎ dengan Arab Saudi dan beberapa negara Arab tersebut, Jokowi menyampaikan ingin mengetahui pokok-pokok permasalahan itu terlebih dahulu secara utuh dari semua pihak yang berkonflik. Sehingga nanti langkah dan sikap yang diambil Indonesia tepat.

"Saya menelepon (para kepala negara Arab) itu untuk mendapatkan masukan, problem sebenarnya apa sih? Dan pendekatan yang bisa kita lakukan lewat mana, nanti bisa kita dapat simpulkan setelah masukan itu dari semua sisi ada," ‎tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI