"Pemerintah terus bekerja keras membangun infrastruktur, konektivitas di seluruh Tanah Air agar biaya logistik bisa turun, biaya transportasi bisa turun, perbedaan harga antar wilayah tidak terlalu jauh, artinya merata,” ujar Presiden.
Selain itu, pemerintah juga sedang menyusun rencana untuk memperkuat pengembangan ekonomi umat melalui pengembangan Lembaga Keuangan Syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf.
“Tapi ini masih dalam proses untuk kita selesaikan,” tutur Presiden.
Melalui panduan Al-Quran pula rakyat Indonesia perlu memahami kodrat bangsa Indonesia untuk hidup dalam kebinekaan. Sebab, keberagaman suku, agama, ras, dan golongan yang ada di Indonesia merupakan anugerah Allah SWT.
Baca Juga: Deklarasi PKPI Dukung Jokowi di 2019
“Dan kita wajib merawat apa yang sudah menjadi anugerah Allah SWT, kita wajib merawat Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Presiden.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin turut mengajak masyarakat Indonesia untuk meneladani sifat Rasulullah sebagai penebar rahmat. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam yang rahmatan lil alamin.
"Ini esensi Islam, Rasulullah hadir di muka bumi ini agar rahmat bisa hadir di tengah-tengah kita semua. Dan kita dituntut untuk melakukan semaksimal mungkin," ujar Lukman.
Sebelum menghadiri Peringatan Nuzulul Quran 1438 H Tingkat Nasional, Presiden Joko Widodo melaksanakan buka puasa bersama dengan ratusan anak yatim, tokoh ulama, serta qori dan qoriah tingkat nasional dan internasional di Istana Negara. Selepas salat Magrib dan santap malam, Presiden bersama qori dan qoriah tingkat internasional dan nasional, anak yatim, difabel, perwakilan pondok pesantren, serta pengurus masjid berjalan kaki menuju Masjid Baiturrahim.
Saat berjalan kaki, di sisi kiri dan kanan Presiden serta rombongan dinyalakan puluhan obor yang semakin menyemarakkan suasana. Setibanya di masjid, Presiden kemudian melaksanakan ibadah salat Isya dan Tarawih berjemaah.
Baca Juga: Peringati Nuzulul Quran, Jokowi Ingatkan Dua Hal Penting Ini